New York (ANTARA) - Indeks utama Wall Street naik pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), ketika saham-saham layanan kesehatan menguat, harga minyak melonjak dan sejumlah negara dan negara-negara bagian AS mengurangi pembatasan yang disebabkan virus corona dalam upaya menghidupkan kembali ekonomi mereka.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 133,33 poin atau 0,56 persen menjadi ditutup di 23.883,09 poin, setelah melonjak lebih dari 400 poin di awal sesi. Indeks S&P 500 naik 25,70 poin atau 0,90 persen, berakhir pada 2.868,44 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup naik 98,41 poin atau 1,13 persen, menjadi 8.809,12 poin.
Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir lebih tinggi, dengan perawatan kesehatan dan teknologi masing-masing naik 2,15 persen dan 1,42 persen, melampaui yang lain. Sektor keuangan melemah 0,07 persen, satu-satunya kelompok yang menurun.
Baca juga: Wall Street hentikan kerugian dua hari, terangkat raksasa teknologi
Saham-saham mundur kembali secara tajam di akhir sesi setelah Wakil Ketua Federal Reserve Richard Clarida membuat komentar suram tentang kedalaman kontraksi ekonomi.
Beberapa negara yang terpukul keras, termasuk Italia, juga beberapa negara bagian AS termasuk California untuk sementara melonggarkan perintah penguncian pekan ini, meningkatkan harapan untuk pemulihan permintaan minyak.
Saham Healthcare memimpin di antara sektor S&P 500 mengikuti perkembangan dalam upaya untuk mengendalikan virus corona dari Pfizer dan Regeneron Pharmaceuticals.
"Kami mulai melihat beberapa negara terbuka, kami mulai melihat beberapa kegiatan," kata Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Investment Management. "Kami mungkin sekarang berada di tengah-tengah periode terburuk dan semuanya akan secara bertahap membaik dari sini."
Saham perusahaan teknologi dan internet besar seperti Microsoft dan Apple juga naik, memberi dorongan pada indeks.
Saham Pfizer naik 2,4 persen setelah produsen obat itu mengatakan pihaknya dan mitra Jerman mulai memberikan dosis vaksin eksperimental virus corona untuk pengujian manusia. Saham Regeneron Pharmaceuticals melonjak 6,0 persen setelah perusahaan mengatakan koktail antibodi eksperimental untuk COVID-19 mungkin tersedia untuk digunakan pada akhir musim panas.
Baca juga: Saham Inggris "rebound", indeks acuan FTSE 100 menguat 1,66 persen
Saham-saham telah rebound tajam sejak akhir Maret dari aksi jual virus corona, dibantu oleh stimulus moneter dan fiskal besar-besaran. Investor sekarang mengamati upaya sejumlah negara yang mencoba menghidupkan ekonomi mereka dengan melonggarkan pembatasan yang diberlakukan untuk memerangi wabah tersebut.
Clarida mengatakan selama wawancara dengan CNBC bahwa ekonomi AS kemungkinan akan mengalami kontraksi tajam selama kuartal kedua sebagai akibat dari penutupan bisnis yang disengaja, tetapi ada kemungkinan pemulihan dapat dimulai pada paruh kedua tahun ini.
"Clarida melempar sedikit selimut basah di pasar pada akhir sesi," kata Michael Antonelli, ahli strategi pasar di Robert W. Baird di Milwaukee.
Data pada Selasa (5/5/2020) menunjukkan sektor jasa AS jatuh ke dalam kontraksi pada April untuk pertama kalinya dalam hampir sepuluh setengah tahun.
Investor sekarang bersiap untuk data tentang pasar tenaga kerja selama sepekan bersama laporan ketenagakerjaan untuk April yang akan dirilis pada Jumat (8/5/2020).
"Kami tentu saja mendapatkan beberapa data negatif, tetapi sebagian besar pasar telah belajar untuk melihatnya," kata Kristina Hooper, kepala strategi pasar global di Invesco.
Dalam berita perusahaan, saham Norwegian Cruise Line Holdings Ltd anjlok 22,6 persen karena operator kapal pesiar terbesar ketiga dunia itu menimbulkan keraguan tentang kemampuannya untuk tetap berjalan sebagai sebuah bisnis.
Wall Street naik didukung pelonggaran kuncian, saham layanan kesehatan
6 Mei 2020 07:01 WIB
(ANTARA/REUTERS)
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020
Tags: