Nurburgring, Jerman (ANTARA News/AFP) - Para pemberontak Formula Satu (F1) hari Kamis mengulangi ancaman mereka untuk memisahkan diri dari seri balapan, meskipun ada jaminan dari badan penguasa olahraga bermotor tersebut bahwa perjanjian penyelesaian hampir siap ditandatangani.

Dua puluh empat jam setelah keluar dari pertemuan Kelompok Kerja Teknis, yang diselenggarakan Federasi Olahraga Bermotor (FIA), karena mereka diberitahu bahwa mereka tidak dapat ambil bagian, delapan tim pemberontak mengingatkan setiap orang tentang maksud mereka sebelumnya dan potensi mereka.

Bos Olahraga Bermotor BMW, Mario Theissen, mengatakan, "Sangat sederhana. Masih ada beberapa usaha menjengkelkan, yang mengejutkan kami. Kami masih belum mencapai persetujuan, walaupun saya mengatakan kami membuat kemajuan, secara lambat tetapi bertahap.

"Kami tidak dapat berdiam diri dan menunggu (untuk melihat) apakah akan ada persetujuan atau tidak. Jadi kami harus tetap membuka semua pilihan dan itu berarti kami harus melihat cara lain juga.

"Kami tetap berunding dan kami mungkin akan mencapai kesimpulan, karena FIA akan mengisyaratkan, dalam beberapa hari mendatang. Tetapi mungkin akan memakan waktu beberapa pekan. Atau kami barangkali akhirnya berkesimpulan bahwa tidak ada persetujuan -- jadi kami harus mempersiapkan segala kemungkinan."

Setelah kembali terjadi konflik yang aneh antara tim-tim terkemuka dalam serie balap kendaraan bermotor yang paling glamor tersebut dan badan olahraga tersebut -- yang memandang FIA mengeluarkan pernyataan yang menjelaskan sikap mereka tentang pertikaian baru tersebut -- menjadi jelas bahwa tim-tim kini berhadapan, hampir secara eksklusif, dengan bos komersial, Bernie Ecclestone.

"Tim-tim hampir mencapai persetujuan dengan pemegang hak komersial mengenai Persetujuan Concorde baru," kata Bos Tim Red Bull, Christian Horner.

"Jelas, ada sedikit pergolakan saat ini dengan FIA dan saya harap akhirnya akan muncul kebersamaan dan kami dapat menemukan penyelesaian dalam waktu dekat."

Pergolakan itu antara lain termasuk seruan jaminan dari tim-tim pemberontak agar Presiden FIA, Max Mosley, tidak akan mencalonkan diri lagi di bulan Oktober -- suatu tuntutan yang tampaknya mendapat simpati dari beberapa promotor Grand Prix terkemuka dunia.

Ketua Grand Prix Australia, Ron Walker, seorang teman dekat Ecclestone, hari Kamis mengatakan bahwa ia merasa kinilah saatnya, juga, bagi Mosley untuk mengundurkan diri dan bagi F1 untuk menemukan kepemimpinan baru untuk masa mendatang.

Walker memberitahu suratkabar Melbourne, The Age, bahwa "bila perpecahan berlanjut, Melbourne akan secara serius mempertimbangkan posisinya mengenai kelanjutan dengan Formula Satu. Tanpa Ferrari, balapan di Melbourne akan kehilangan keglamorannya dan karenanya investasi pemerintah akan dipertanyakan."

Ia menambahkan, "Menurut pandangan saya Mr Mosley hendaknya meninggalkan olahraga tersebut dengan martabat daripasda secara perlahan-lahan mematikan Formula Satu.

"Olahraga tersebut memerlukan kepemimpinan yangdinamis dan segar sebelum membawa F1 ke suatu era baru balapan kendaraan bermotor."

Bos Toyota, John Howett, mengatakan masalah utamanya jelas bahwa Mosley mundur bulan Okotber.(*)