Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menunggu program Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terkait emiten BUMN yang akan melakukan penawaran publik pertama (Initial Public Offering /IPO).

"Kami memang sudah melakukan pendekatan intens dengan Menneg BUMN. Namun beliau sudah keluarkan pernyataan bahwa IPO BUMN belum bisa berjalan pada masa jabatannya, tetapi menunggu program menteri BUMN yang baru," kata Direktur Utama BEI Ito Warsito, usai acara pencatatan saham perdana PT Metropolitan Kencana Tbk (PTMK), Jakarta, Jumat.

Lebih lanjut, ia mengatakan, pihak bursa juga masih menunggu komposisi menteri yang baru dan menunggu keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) baru.

Sebagaimana diketahui, emiten BUMN yang akan melakukan IPO adalah, Bank Tabungan Negara (BTN), PT Krakatau Steel dan PT Perkebunan Nusantara (PTPN). Emiten-emiten tersebut sangat potensial untuk meningkatkan kapitalisasi pasar di bursa.

Ito mengakui, pihak bursa sendiri sudah siap melakukan pendekatan dengan menteri BUMN yang baru nanti. "Pendekatan ini sangat penting, mengingat target emiten yang akan listing di bursa sampai akhir tahun harus mencapai 15 emiten," tegasnya.

Ia mengungkapkan, target 15 emiten tersebut akan terealisasi sampai akhir tahun. Saat ini sudah ada beberapa emiten yang melaporkan ke BEI, namun belum dapat diberitahu ke publik emiten apa saja yang akan melakukan pencatatan saham perdananya.

"Sebelumnya bursa mengundang emiten berkumpul pada suatu tempat perihal sosialisasi listing, sekarang pendekatan dengan cara yang agak berbeda," katanya.

Ia menambahkan, pihak bursa saat ini intens melakukan kunjungan dan mendekati emiten secara langsung. (*)