L`Aquila, Italia (ANTARA News) - Presiden AS Barack Obama, Kamis, berjabat tangan dengan pemimpin Libya Moamer Gaddafi, yang telah lama dicerca di Washington, Amerika Serikat.

Jabatan tangan bersejarah itu berlangsung saat para pemimpin dari negara ekonomi utama dan negara yang baru muncul bersiap melakukan pengambilan foto bersama pada pertemuan puncak di L`Aquila, Italia tengah.

Hubungan antara Libya dan Amerika Serikat telah berulang-kali tergerus selama 30 tahun belakangan. Hubungan diplomatik putus pada 1981 dan baru dipulihkan pada 2004, setelah Libya mencela upayanya memperoleh senjata pemusnah massal.

Namun, hubungan tetap tegang terutama mengenai ganti-rugi bagi korban aksi teror pada 1980-an.

Percekcokan tersebut diselesaikan pada penghujung 2008, ketika Libya menyerahkan 1,5 miliar dolar AS sebagai ganti-rugi bagi warga AS yang jadi korban serangan di Lockerbie, yang mengakibatkan 270 orang tewas pada 1988, dan satu serangan terhadap klub malam di Berlin, tempat yang biasa didatangi tentara AS. Tiga orang tewas dalam serangan itu.

Obama telah menyulut perdebatan sengit di Amerika Serikat dengan mengatakan Washington mesti siap berbicara dengan semua musuhnya.

Jabatan tangan dengan Presiden Venezuela Hugo Chavez pada satu pertemuan tingkat tinggi internasional pada April menarik perhatian besar.

Pejabat senior Gedung Putih Denis McDonough meremehkan jabatan tangan Obama dengan Gaddafi, dan menyatakan bahwa hubungan antara kedua negara telah dipulihkan.

"Saya tidak tahu ia mendapat sangat banyak pertimbangan mengenai dengan tangan siapa ia akan berjabatan atau tangan siapa yang tidak boleh ia jabat. Saya yakin, karena mengenal Presiden, saat menghadapi kesempatan untuk menyapa setiap pemimpin, ia akan melakukan itu," katanya. (*)