Bengkulu (ANTARA) - Provinsi Bengkulu membutuhkan alat screening darah untuk pengecekan saat dilaksanakan donor darah dan pemeriksaan penderita HIV/AIDS.
Kapala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Bambang Suseno ketika dikonfirmasi, Kamis menjelaskan, dari lima rumah sakit yang ada di daerah itu termasuk RSUD M Yunus milik Pemprov Bengkulu, tak satupun yang memiliki alat tersebut.
"Belum ada satupun rumah sakit yang memiliki alat tersebut, sementara kita amat membutuhkan terutama untuk pemeriksaan saat donor darah dan pemeriksaan darah para penderita HIV/AIDS," katanya.
Dinas Kesehatan Bengkulu akan segera mengusulkan bantuan alat tersebut kepada Departemen Kesehatan (Depkes).
Menurut dia, pengadaan alat tersebut seharusnya diupayakan oleh pihak rumah sakit, tapi Dinkes tetap akan membantu dengan mengusulkan ke pusat.
Pemprov Bengkulu segera melakukan pengadaan alat screening darah juga telah disampaikan para penderita HIV/AIDS dan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) setempat.
Sementara itu, Sekretaris KPA Provinsi Bengkulu, Arna Mareta, memandang pentingnya keberadaan alat tersebut, disamping untuk pemeriksaan ketika akan dilakukan donor juga memudahkan pemeriksaan penderita HIV/AIDS.
Selama ini, saat dilakukan pemeriksaan terhadap para pendonor darah hanya CT Scan yang tidak bisa mendeteksi virus HIV/AIDS dalam darah, sehingga tidak ada jaminan darah yang dihasilkan dari kegiatan itu bersih dari penyakit mematikan itu.
Arna juga mengaku, telah menerima laporan dari LSM peduli HIV/AIDS, sebab telah ada korban balita akibat penyakit itu yang ditularkan melalui transfusi darah.(*)
Bengkulu Butuh Alat "Screening" Darah Pendonor
9 Juli 2009 23:32 WIB
(ANTARA/*)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
Tags: