Jakarta (ANTARA News) - Meski menengarai tidak ada gangguan keamanan yang berarti pasca pelaksanaan Pemilu Presiden 8 Juli 2009, pemerintah berupaya terus menciptakan stabilitas guna mengawal proses pelantikan wakil rakyat hingga pelantikan presiden dan wakil presiden.

Menko Polhukam Widodo AS usai rapat kabinet terbatas di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis, mengatakan, secara keseluruhan proses pemilu presiden berjalan relatif aman dan lancar kecuali gangguan keamanan yang terjadi di wilayah pegunungan tengah Papua, seperti di daerah Jaya Wijaya dan Nabire.

"Gangguan ketertiban yang ada di sana pada dasarnya ditangani dengan upaya-upaya penegakan hukum dan itu terus berlangsung," ujarnya.

Secara keseluruhan, lanjut dia, tidak ada gangguan keamanan yang berarti dari pelaksanaan pemilu presiden di seluruh Indonesia.

Pemerintah, kata Widodo, saat ini berkonsentrasi untuk terus menciptakan stabilitas hingga pengumuman resmi hasil Pilpres oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), yang akan dilanjutkan dengan proses pelantikan anggota DPRD tingkat Kabupaten/Kota, DPRD Provinsi, anggota DPR, dan akhirnya pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.

"Pada aspek politik dan keamanan terus dilakukan langkah-langkah pengelolaan yang intinya bagaimana menciptakan stabilitas," ujarnya.

Pada rapat kabinet terbatas membahas situasi politik dan keamanan Pasca pilpres yang dipimpin oleh Presiden Yudhoyono, hadir antara lain Kapolri Jend Pol Bambang Hendarso Danuri, Panglima TNI Jend Djoko Santoso, Kepala BIN Syamsir Siregar, dan Menteri Dalam Negeri Mardiyanto.

Untuk pelaksanaan pemilu presiden di Yahukimo, Papua, yang tertunda pada 8 Juli 2009 karena masalah logistik, Mendagri mengatakan pemungutan suara telah dilakukan pada Kamis 9 Juli 2009. (*)