Jakarta (ANTARA) - Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) menggalakkan program ketahanan pangan bagi seluruh jajarannya sebagai salah satu langkah mengantisipasi dampak penyebaran pandemik COVID-19.

Program ketahanan pangan melalui aksi penanaman berbagai tanaman produktif pada lahan kosong yang ada di lingkungan Kolinlamil di Jakarta maupun Surabaya.

Panglima Kolinlamil Laksda TNI Ahmadi Heri Purwono, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan program ketahanan pemerintah sebagai tindak lanjut menghadapi dan mengantisipasi dampak merebaknya pandemi COVID-19 di berbagai daerah di tanah air, jika penyebarannya berkepanjangan.

"Program ini juga merupakan bagian dari sistem peringatan dini terkait kecenderungan kebutuhan pangan yang akan terus meningkat dari hari ke hari, sehubungan penyebaran COVID-19," katanya.

Program itu, lanjut dia, akan berlangsung selama kurun waktu 6 bulan mulai April hingga September sesuai dengan masa tanam hingga panen dan juga budidaya ikan.

Sementara itu, Komandan Satgas Ketahanan Pangan Kolinlamil Kolonel Laut (P) Hari Mulyadi, mengatakan program ketahanan pangan yang dilaksanakan berupa penanaman tanaman mengandung karbohidrat serta berbagai sayuran untuk memenuhi kebutuhan gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.

"Kolinlamil menanam umbi-umbian, tanaman obat, sayur-sayuran dan juga membuat kolam atau empang untuk budidaya ikan," jelasnya.

Pada program ini, Kolinlamil melibatkan seluruh prajurit, PNS maupun jalasenastri untuk memberdayakan lahan kosong yang berada di sekitar lahan kebun Kolinlamil yang ada di kawasan Sunter, Kelapa Gading, Jakarta Utara dan Mako Satlinlamil Surabaya.

"Hasil yang kami tanamkan yang beraneka ragam nantinya dapat dipanen dan kolam ikan yang kita budidaya akan dapat kita konsumsi ikannya," tutur Aspotmar Panglima Kolinlamil ini.

Ketahanan pangan adalah terpenuhinya kebutuhan bahan pangan dalam jumlah yang cukup, tersedia setiap saat, mudah memperoleh, aman dikonsumsi dan harga yang terjangkau.

Program tersebut juga untuk mengisi waktu senggang prajurit bersama keluarganya dalam memanfaatkan kebijakan kerja dari rumah.

Baca juga: Produsen pupuk siap jaga produksi untuk ketahanan pangan

Baca juga: Program refocusing anggaran diharapkan tidak ganggu ketahanan pangan

Baca juga: Stafsus Wapres: Jadikan Dewan Ketahanan Pangan "off taker" produk tani

Baca juga: Presiden Jokowi soroti ancaman krisis pangan dan ketahanan energi