Jakarta (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka hingga Februari 2020 turun menjadi 4,99 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 5,01 persen.

"Meski turun, pengangguran bertambah 60.000 orang, karena jumlah penduduk bekerja bertambah menjadi 1,67 juta orang," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers virtual di Jakarta, Selasa.

Suhariyanto mengatakan jumlah pengangguran saat ini tercatat sebesar 6,88 juta orang atau naik dari periode sama sebelumnya 6,82 juta orang.

Berdasarkan tingkat pendidikan, jumlah pengangguran itu paling banyak merupakan lulusan SMK yaitu mencapai 8,49 persen, diikuti SMA 6,77 persen, dan diploma 6,76 persen.

Ia juga memaparkan tingkat pengangguran terbuka bagi penduduk usia 15-24 tahun merupakan yang tertinggi di antara umur angkatan kerja lainnya yaitu 16,28 persen.

Baca juga: Ekonom soroti berkurangnya jumlah lowongan di situs pencari kerja

"Kondisi ini mencerminkan semakin tinggi umur seseorang, maka tingkat pengangguran terbuka cenderung turun," kata Suhariyanto.

Secara keseluruhan, BPS mencatat jumlah penduduk kerja di Indonesia mencapai 199,38 juta orang, dengan 137,91 juta, di antaranya merupakan angkatan kerja.

Dari jumlah angkatan kerja tersebut, sebanyak 131,03 juta orang sudah bekerja dan 6,88 juta orang merupakan pengangguran.

"Penduduk bekerja ini bertambah 1,67 juta orang dibandingkan Februari 2019, dengan peningkatan terjadi di jasa pendidikan, konstruksi dan jasa kesehatan," katanya.

Suhariyanto memastikan pencatatan angka pengangguran ini belum mempertimbangkan adanya pembatasan aktivitas sosial akibat adanya COVID-19 yang baru menyebar pada awal Maret 2020.

Menurut dia, tingkat pengangguran dapat meningkat apalagi jumlah iklan lowongan kerja menyusut sejak awal Januari 2020 dan jumlah kunjungan wisatawan mulai menurun sejak Februari 2020.

Baca juga: Wakil Ketua MPR minta Pemerintah mewaspadai lonjakan pengangguran