Singapura,(ANTARA News) - Harga minyak tetap di bawah 63 dolar AS per barel di perdagangan Asia, Rabu, di tengah meningkatnya kekhawatiran bahwa pemulihan dari resesi global itu tidak akan terjadi segera.

Dalam perdagangan pagi, kontrak berjangka utama New York minyak mentah jenis "light sweet" untuk pengiriman Agustus, turun 63 sen menjadi 62,30 dolar AS per barel, memperpanjang penurunan tajam di perdagangan AS semalam, demikian dikutip dari AFP.

Minyak mentah "Brent North Sea" untuk pengiriman Agustus berkurang 58 sen menjadi 62,65 dolar AS.

Minyak mentah New York telah kehilangan lebih dari 11 dollar dan Brent lebih dari 10 dolar sejak 30 Juni ketika harga untuk kedua kontrak meningkat menjadi lebih dari 73 dolar AS per barel,tingkat tertinggi mereka tahun ini.

"Minyak terus diperdagangkan sejalan dengan pasar keuangan," ujar Victor Shum, seorang analis konsultan energi Purvin dan Gertz di Singapura.

"Minggu lalu, kedua pasar saham dan pasar minyak diperdagangkan di tangan ke tangan naik. Sekarang, pasar saham jatuh dan pasar minyak juga jatuh, dan itu karena kekhawatiran baru bahwa pemulihan dari resesi global akan cenderung lambat."

Keraguan atas kenaikan kembali ekonomi global menyala kembali menyusul laporan pengangguran di Amerika Serikat pada Juni yang menunjukkan jumlah kehilangan pekerjaan lebih besar daripada yang diperkirakan.(*)