Lewat Program "Mbangun Desa", siswa di Magelang bagikan ribuan masker
5 Mei 2020 07:26 WIB
Siswa SMK Muhammadiyah 2 Muntilan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (5/5/2020) menyalurkan bantuan masker buatan sendiri melalui Posko Penanganan COVID-19 tingkat desa. (FOTO ANTARA/HO-PD Muhammadiyah Kabupaten Magelang)
Magelang, Jateng (ANTARA) - Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2 Muntilan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah membagikan sebanyak 2.000 masker melalui Program "SMK Mbangun Desa" kepada masyarakat desa guna mewujudkan keterlibatan pelajar dalam upaya pencegahan penularan virus corona jenis baru penyebab COVID-19.
"Masker yang dibagikan adalah buatan siswa sendiri dan sampai saat ini sudah sekitar 2.000 lembar yang dibagikan," kata Kepala SMK Muhammadiyah 2 Muntilan Kabupaten Magelang Untung Supriyadi di Magelang, Selasa.
Pembagian masker tersebut dilakukan melalui Posko Penanganan COVID-19 di tingkat desa di Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.
Kegiatan itu, kata dia, bagian awal dari pelaksanaan Program "SMK Mbangun Desa" yang orientasinya mewujudkan tujuan pendidikan nasional, terutama menyangkut pembentukan manusia berilmu, kreatif, mandiri, beriman, berakhlak mulia, dan bertanggung jawab.
Ia menjelaskan tujuan Program "SMK Mbangun Desa" meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) masyarakat desa yang dalam jangka panjang dapat mewujudkan kemandirian ekonomi.
Dalam program yang memiliki target sasaran peserta dari kelompok generasi muda itu, kata dia, ada beberapa pelatihan keterampilan yang akan diberikan, antara lain menjahit, komputer program, dan desain grafis.
Ia juga mengharapkan slogan "SMK Bisa, Siap kerja, Cerdas, dan Kompetitif" yang sudah dicanangkan beberapa tahun lalu mampu memberikan dampak positif tidak hanya bagi sekolah akan tetapi juga masyarakat desa di sekitarnya.
Program itu, katanya, juga untuk menumbuhkan kepedulian sosial siswa terhadap kondisi yang terjadi di lingkungannya.
Dalam waktu-waktu tertentu, kata dia, siswa akan berinteraksi dan berkomunikasi secara langsung dengan masyarakat.
"Dengan proses tersebut maka harapannya siswa akan memiliki kesadaran sosial sejak usia dini bahwa ada kelompok masyarakat di luar sekolah yang juga perlu mendapatkan program-program pemberdayaan melalui pemberian keterampilan," katanya.
Ia mengatakan peningkatan kualitas SDM masyarakat, terutama di wilayah pedesaan, bagian dari pemerataan pembangunan yang menjadi salah satu kebijakan pemerintah.
"Sebagai satuan pendidikan kejuruan, kami berupaya membantu pemerintah dalam mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa melalui program pelatihan keterampilan," demikian Untung Supriyadi.
Baca juga: Satu warga Kabupaten Magelang positif COVID-19
Baca juga: Pemkab Magelang lakukan tes cepat COVID-19 kepada 140 ODP
Baca juga: UMM bagikan cairan pembersih tangan, karya mahasiswa
Baca juga: Pasien dalam pengawasan COVID-19 di Magelang meninggal
"Masker yang dibagikan adalah buatan siswa sendiri dan sampai saat ini sudah sekitar 2.000 lembar yang dibagikan," kata Kepala SMK Muhammadiyah 2 Muntilan Kabupaten Magelang Untung Supriyadi di Magelang, Selasa.
Pembagian masker tersebut dilakukan melalui Posko Penanganan COVID-19 di tingkat desa di Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.
Kegiatan itu, kata dia, bagian awal dari pelaksanaan Program "SMK Mbangun Desa" yang orientasinya mewujudkan tujuan pendidikan nasional, terutama menyangkut pembentukan manusia berilmu, kreatif, mandiri, beriman, berakhlak mulia, dan bertanggung jawab.
Ia menjelaskan tujuan Program "SMK Mbangun Desa" meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) masyarakat desa yang dalam jangka panjang dapat mewujudkan kemandirian ekonomi.
Dalam program yang memiliki target sasaran peserta dari kelompok generasi muda itu, kata dia, ada beberapa pelatihan keterampilan yang akan diberikan, antara lain menjahit, komputer program, dan desain grafis.
Ia juga mengharapkan slogan "SMK Bisa, Siap kerja, Cerdas, dan Kompetitif" yang sudah dicanangkan beberapa tahun lalu mampu memberikan dampak positif tidak hanya bagi sekolah akan tetapi juga masyarakat desa di sekitarnya.
Program itu, katanya, juga untuk menumbuhkan kepedulian sosial siswa terhadap kondisi yang terjadi di lingkungannya.
Dalam waktu-waktu tertentu, kata dia, siswa akan berinteraksi dan berkomunikasi secara langsung dengan masyarakat.
"Dengan proses tersebut maka harapannya siswa akan memiliki kesadaran sosial sejak usia dini bahwa ada kelompok masyarakat di luar sekolah yang juga perlu mendapatkan program-program pemberdayaan melalui pemberian keterampilan," katanya.
Ia mengatakan peningkatan kualitas SDM masyarakat, terutama di wilayah pedesaan, bagian dari pemerataan pembangunan yang menjadi salah satu kebijakan pemerintah.
"Sebagai satuan pendidikan kejuruan, kami berupaya membantu pemerintah dalam mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa melalui program pelatihan keterampilan," demikian Untung Supriyadi.
Baca juga: Satu warga Kabupaten Magelang positif COVID-19
Baca juga: Pemkab Magelang lakukan tes cepat COVID-19 kepada 140 ODP
Baca juga: UMM bagikan cairan pembersih tangan, karya mahasiswa
Baca juga: Pasien dalam pengawasan COVID-19 di Magelang meninggal
Pewarta: M. Hari Atmoko
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020
Tags: