Bangkalan (ANTARA News) - Jalan akses tol Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) sisi Madura di Kabupaten Bangkalan rawan kecelakaan lalu lintas, sebab traffic light (lampu pengatur lalu lintas) yang ada di beberapa titik tidak berfungsi.

"Sejak dioperasikannya Suramadu, lampu pengatur lalu lintas yang ada di dua titik tidak berfungsi. Jika kondisi itu terus dibiarkan maka rawan terjadi kecelakaan," kata Ketua Komisi Pelayanan Publik (KPP) Bangkalan, H. Fathurrahman Said, Senin.

Ia menjelaskan, Jalan akses sepanjang 11,4 Km itu terletak pada dua titik traffic light. Pertama di perempatan Kecamatan Tragah, yang menghubungkan kecamatan Kwanyar dan Labang.

"Lampu lalu lintas itu sama sekali tidak menyala, padahal volume kendaraan yang melintas disana cukup padat dan cepat. Sedangkan yang nyala hanya lampu kuning saja," ungkapnya.

Kedua, sambung Fathurrahman, pintu keluar tol Suramadu yakni pertigaan Kecamatan Burneh, yang menghubungkan ke arah kota dan kabupaten Sampang. Traffic light hanya menyala pada siang hari, itu pun warna kuning saja.

"Padahal di kawasan tersebut termasuk kategori jalur Provinsi yang harus ada lampu pengatur lalu lintas. Supaya para pengguna jasa yang melintas di jalan tersebut merasa aman," katanya.

Ia menambahkan, selain masalah itu, juga ada hal lain yang belum dipenuhi pihak terkait, khususnya pengelola jasa tol Suramadu. Seperti minimnya lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) dan tidak tersedianya kawasan tempat istirahat.

"Para pengguna jasa sudah memenuhi kewajibannya yakni dengan membayar karcis masuk. Namun, hak pengguna jasa jalan berupa pelayanan yang optimal dari pihak pengelola belum didapat," ucapnya.(*)