1000 dhuafa dan yatim piatu di NTB terima bantuan sembako
4 Mei 2020 18:06 WIB
Ketua Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Provinsi NTB yang juga Ketua Tim PKK NTB, Hj Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah (tengah) saat menyerahkan bantuan Sembako kepada perwakilan kaum dhuafa dan para yatim piatu di NTB. (ANTARA/Diskominfotik NTB/dok).
Mataram (ANTARA) - Sebanyak 1000 orang yang berasal dari kaum dhuafa dan para yatim piatu di Nusa Tenggara Barat menerima bantuan paket sembako di bulan Ramadhan untuk mengurangi sosial penyebaran Coronavirus Deasese 2019 (COVID-19).
Bantuan paket Sembako itu diserahkan langsung Ketua Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Provinsi NTB, Hj Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah di Mataram, Senin.
Istri Gubernur NTB H Zulkieflimansyah menegaskan bahwa masih ada kelompok masyarakat yang belum tersentuh bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah pusat maupun daerah, yakni para yatim piatu, kaum dhuafa dan anak penderita COVID-19.
"Kami melihat, mereka ini perlu mendapat perhatian di bulan Ramadhan, lebih-lebih saat pandemi COVID-19 ini," kata Hj Niken saat menyerahkan bantuan 1.000 paket Sembako untuk yatim piatu dan kaum dhuafa se-NTB di Gedung PKK NTB.
Baca juga: Gubernur NTB harapkan Mensos berikan BLT dalam bentuk sembako
Baca juga: Wagub NTB pantau harga kebutuhan pokok di pasar
Menurutnya, persoalan pandemi COVID-19 ini, menimbulkan berbagai permasalahan baik persoalan kesehatan, kebutuhan sosial maupun dampak ekonomi lainnya. Diantaranya, kata Niken, untuk mencegah penularan lebih luas, maka masyarakat untuk sementara waktu, dibatasi beraktifitas dil uar rumah.
Ketua Tim Penggerak PKK NTB ini juga menyatakan rutin menyelenggarakan kegiatan ini setiap tahun. Berupa pemberian bantuan sosial berupa Sembako kepada seluruh anak yatim piatu, lansia dan anak yang ditinggal orang tuanya di karantina, pantai jompo, tunanetra diseluruh panti atau LKS se-NTB.
Dalam mengantisipasi dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19, menurut Niken, LKS se NTB telah memberikan edukasi kepada warga panti jompo maupun tunanetra di bawah LKS tentang tatacara protokol mencegah penyebaran pandemi COVID-19. Bahkan LKS telah meliburkan sebagian warganya untuk kembali ke keluarga.
"Ini kepedulian kami, memutus mata rantai COVID-19. Upaya lain juga dalam paket sembako terdapat masker cegah penularan COVID-19," kata Ketua Dekranasda NTB itu.
Niken mengajak pengurus LKKS untuk bekerjasama dengan pemerintah dan masyarakat, ikut menyukseskan program bantuan sosial pemerintah dalam meringankan beban ekonomi dan sosial, meningkatkan kepekaan dan kesadaran masyarakat, dalam membantu penanganan masalah kesejahteraan sosial untuk memutus mata rantai COVID-19.
Sekertaris LKKS NTB H Sahan, menjelaskan bahwa hingga tanggal 30 April 2020 sudah terkumpul sebanyak Rp172 juta dari berbagai donatur untuk program Bulan Peduli Sosial Ramadhan.
Pemberian bantuan sembako tahap awal di pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, targetnya sekitar 1.150 orang. Paket ini berisi masker, beras 5 kg, gula pasir 1 kg, mi instan, minyak goreng 1 liter, susu, biskuit dan uang Rp25.000.
"Jadi total paketnya seharga Rp150.000," kata H Sahan.
Penyerahan paket sembako pada program bulan peduli sosial oleh LKKS NTB ini bekerjasama dengan Baznas, Dinas Sosial, OPD lingkup Pemrov NTB, dan BUMD.*
Baca juga: BNPB optimis NTB tangani Covid-19 secara cepat dan tepat
Baca juga: Positif Covid-19 di NTB bertambah 17 dan satu diantaranya bayi 3 bulan
Bantuan paket Sembako itu diserahkan langsung Ketua Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Provinsi NTB, Hj Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah di Mataram, Senin.
Istri Gubernur NTB H Zulkieflimansyah menegaskan bahwa masih ada kelompok masyarakat yang belum tersentuh bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah pusat maupun daerah, yakni para yatim piatu, kaum dhuafa dan anak penderita COVID-19.
"Kami melihat, mereka ini perlu mendapat perhatian di bulan Ramadhan, lebih-lebih saat pandemi COVID-19 ini," kata Hj Niken saat menyerahkan bantuan 1.000 paket Sembako untuk yatim piatu dan kaum dhuafa se-NTB di Gedung PKK NTB.
Baca juga: Gubernur NTB harapkan Mensos berikan BLT dalam bentuk sembako
Baca juga: Wagub NTB pantau harga kebutuhan pokok di pasar
Menurutnya, persoalan pandemi COVID-19 ini, menimbulkan berbagai permasalahan baik persoalan kesehatan, kebutuhan sosial maupun dampak ekonomi lainnya. Diantaranya, kata Niken, untuk mencegah penularan lebih luas, maka masyarakat untuk sementara waktu, dibatasi beraktifitas dil uar rumah.
Ketua Tim Penggerak PKK NTB ini juga menyatakan rutin menyelenggarakan kegiatan ini setiap tahun. Berupa pemberian bantuan sosial berupa Sembako kepada seluruh anak yatim piatu, lansia dan anak yang ditinggal orang tuanya di karantina, pantai jompo, tunanetra diseluruh panti atau LKS se-NTB.
Dalam mengantisipasi dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19, menurut Niken, LKS se NTB telah memberikan edukasi kepada warga panti jompo maupun tunanetra di bawah LKS tentang tatacara protokol mencegah penyebaran pandemi COVID-19. Bahkan LKS telah meliburkan sebagian warganya untuk kembali ke keluarga.
"Ini kepedulian kami, memutus mata rantai COVID-19. Upaya lain juga dalam paket sembako terdapat masker cegah penularan COVID-19," kata Ketua Dekranasda NTB itu.
Niken mengajak pengurus LKKS untuk bekerjasama dengan pemerintah dan masyarakat, ikut menyukseskan program bantuan sosial pemerintah dalam meringankan beban ekonomi dan sosial, meningkatkan kepekaan dan kesadaran masyarakat, dalam membantu penanganan masalah kesejahteraan sosial untuk memutus mata rantai COVID-19.
Sekertaris LKKS NTB H Sahan, menjelaskan bahwa hingga tanggal 30 April 2020 sudah terkumpul sebanyak Rp172 juta dari berbagai donatur untuk program Bulan Peduli Sosial Ramadhan.
Pemberian bantuan sembako tahap awal di pulau Lombok dan Pulau Sumbawa, targetnya sekitar 1.150 orang. Paket ini berisi masker, beras 5 kg, gula pasir 1 kg, mi instan, minyak goreng 1 liter, susu, biskuit dan uang Rp25.000.
"Jadi total paketnya seharga Rp150.000," kata H Sahan.
Penyerahan paket sembako pada program bulan peduli sosial oleh LKKS NTB ini bekerjasama dengan Baznas, Dinas Sosial, OPD lingkup Pemrov NTB, dan BUMD.*
Baca juga: BNPB optimis NTB tangani Covid-19 secara cepat dan tepat
Baca juga: Positif Covid-19 di NTB bertambah 17 dan satu diantaranya bayi 3 bulan
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020
Tags: