Jakarta (ANTARA News) - Kekurangan dalam penyusunan Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebaiknya disikapi dengan bijak, dengan menyampaikan data yang valid kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk diperbaiki bersama, sehinga tak perlu lagi mendorong pengunduran jadwal Pemilihan Presiden (Pilpres), kata Sekjen Gerakan Pro SBY (GPS), Turino Yulianto.

Dalam keterangan persnya, di Jakarta, Senin, Turino mengatakan tekanan terhadap KPU untuk memperbaiki DPT wajar jika disertai data-data yang valid.

"Jadi,bukan berdasar asumsi, maupun kepentingan politik yang dapat mempengaruhi jadwal pelaksanaan Pilpres," ujarnya

Menurut ia, di negara mana pun penyelenggara pemilu tidak dapat memenuhi 100 persen menyusun DPT secara sempurna. Namun, yang terpenting adalah bagaimana kualitas demokrasi tetap pemilu tetap terjaga dengan menghormati proses demokrasi itu berjalan sesuai dengan harapan rakyat.

"Jangan karena DPT yang tidak sempurna harus mengorbankan proses demokrasi yang seharusnya berjalan lancar," katanya.

Oleh karena itu, ia mengharapkan, agar elit politik tidak memperkeruh suasana dengan mengatasnamakan rakyat untuk kepentingan politiknya.

Turino menyatakan keyakinannya bahwa rakyat tetap menginginkan Pilpres sesuai jadwal yaitu 8 Juli 2009. "Rakyat pasti butuh kepastian tentang siapa yang menjadi presiden dan wakil presiden berikutnya," katanya.

Dengan demikian, para elit politik sebaiknya mengajak para pendukungnya untuk menyukseskan pemilu yang damai dan konstitusional.

Turino meminta kemelut tentang DPT agar diselesaikan dengan musyawarah tanpa harus mengganggu proses demokrasi yang sedang berjalan.

GPS jug mengajak masyarakat untuk tetap tenang di masa tenang Pilpres ini dan tidak terpancing dengan gerakan-gerakan kelompok tertentu dari rakyat dapat membuat suasana politik menjadi keruh, demikian Turino Yulianto.(*)