Semarang (ANTARA News) - Polisi masih memeriksa sejumlah saksi yang menyaksikan terjadinya tabrakan antara kereta api Pramex dengan bus Hadi Mulyo di perlintasan Pokak Jombor, Kecamatan Ceper, Klaten, Jateng, yang mengakibatkan 14 orang meninggal dunia.

Kasubag Lantas Polwil Surakarta, AKP Juang Andi Prianto, ketika dihubungi dari Semarang Minggu mengatakan, saksi yang diperiksa adalah pengendara sepeda motor, dua saksi yang berada di lokasi kejadian saat peristiwa terjadi, dan penumpang bus yang selamat.

"Mereka diperiksa di Polres Klaten untuk mengetahui penyebab terjadinya tabrakan tersebut," katanya.

Ketika ditanya penyebab sementara kejadian tersebut, dia mengatakan, yang jelas karena sopir bus, Budi (meninggal dunia dalam peristiwa tersebut), tidak hafal medan karena baru pertama kali melewati jalur ini.

Menurut dia, ketika bus melewati lintasan, terpaksa berhenti karena ada sepeda motor yang mogok di depannya.

"Bus itu tidak bisa berjalan karena menunggu sepeda motor yang ada di depannya. Saat itu, ada kereta lewat sehingga menabrak bus tersebut," katanya.

Ketika ada kereta lewat, pengendara sepeda motor yang mogok itu lari untuk menyelematkan diri.

Ia menambahkan, jumlah penumpang bus tersebut sekitar 45 orang dan 14 orang di antaranya meninggal dunia dalam peristiwa itu. "Sembilan orang meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP) dan lima orang lainnya meninggal dunia di rumah sakit," katanya.

"Yang mengalami luka-luka akibat peristiwa tersebut cukup banyak karena penumpang bus sendiri 45 orang," katanya.
(*)