AS laporkan 1.122.486 kasus COVID-19 dengan 65.735 kematian
4 Mei 2020 09:53 WIB
Warga bersantai dan menikmati hari di Central Park sambil melakukan pembatasan jarak sosial, saat penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Manhattan, New York City, Amerika Serikat, Sabtu (2/5/2020). REUTERS/Eduardo Munoz/foc/cfo.
Washington (ANTARA) - Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat pada Minggu melaporkan 1.122.486 kasus positif virus corona, yang naik 29.671 kasus dari jumlah sebelumnya.
Sementara itu, jumlah kumulatif kematian mencapai 65.735, termasuk 1.452 kematian baru.
CDC melaporkan jumlah kasus penyakit pernapasan, yang dikenal dengan nama resmi COVID-19 dan disebabkan oleh virus corona jenis baru, pada Sabtu pukul 4 sore Waktu Timur, dibanding jumlah pada hari sebelumnya.
Angka CDC tentu saja tidak mewakili jumlah kasus yang dilaporkan oleh setiap negara bagian. Data yang dilaporkan selama akhir masih awal dan akan diperbarui pada Senin.
Baca juga: Kematian akibat corona di AS lampaui korban Perang Vietnam
Pandemi corona yang hingga kini belum ditemukan vaksinnya dan melanda seluruh dunia itu oleh Presiden AS Donald Trump diakibatkan oleh kesalahan otoritas China dalam penanganannya sejak dini.
Menurut Trump, jika China transparan dan sanggup mengatasi corona secara efektif sejak dini, maka pandemi corona tak akan melanda seluruh dunia. Trump juga mengatakan bahwa corona bukan diakibatkan oleh penularan yang bermula dari pasar hewan liar di Wuhan tapi dari rekacipta di laboratorium virologi milik pemerintah China.
Pakar kesehatan masyarakat di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan corona bukan dari laboratorium tapi dari virus yang ditularkan lewat kelelawar.
Sumber: Reuters
Baca juga: Menlu AS: Ada bukti "signifikan" virus corona berasal dari lab China
Baca juga: Trump pertimbangkan tes corona pada penerbangan internasional
Sementara itu, jumlah kumulatif kematian mencapai 65.735, termasuk 1.452 kematian baru.
CDC melaporkan jumlah kasus penyakit pernapasan, yang dikenal dengan nama resmi COVID-19 dan disebabkan oleh virus corona jenis baru, pada Sabtu pukul 4 sore Waktu Timur, dibanding jumlah pada hari sebelumnya.
Angka CDC tentu saja tidak mewakili jumlah kasus yang dilaporkan oleh setiap negara bagian. Data yang dilaporkan selama akhir masih awal dan akan diperbarui pada Senin.
Baca juga: Kematian akibat corona di AS lampaui korban Perang Vietnam
Pandemi corona yang hingga kini belum ditemukan vaksinnya dan melanda seluruh dunia itu oleh Presiden AS Donald Trump diakibatkan oleh kesalahan otoritas China dalam penanganannya sejak dini.
Menurut Trump, jika China transparan dan sanggup mengatasi corona secara efektif sejak dini, maka pandemi corona tak akan melanda seluruh dunia. Trump juga mengatakan bahwa corona bukan diakibatkan oleh penularan yang bermula dari pasar hewan liar di Wuhan tapi dari rekacipta di laboratorium virologi milik pemerintah China.
Pakar kesehatan masyarakat di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan corona bukan dari laboratorium tapi dari virus yang ditularkan lewat kelelawar.
Sumber: Reuters
Baca juga: Menlu AS: Ada bukti "signifikan" virus corona berasal dari lab China
Baca juga: Trump pertimbangkan tes corona pada penerbangan internasional
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: