Seoul (ANTARA News/AFP) - Korea Utara, Sabtu, melakukan uji coba penembakan dua rudal lagi menyusul peluncuran serupa pada awal pekan ini, kata kementerian pertahanan Korea Selatan.

"Korea Utara melakukan uji tembak dua rudalnya pada pagi ini," kata seorang juru bicara pada Kementerian Pertahanan kepada AFP.

Dia mengatakan, rudal-rudal itu diluncurkan dari satu pangkalan dekat pelabuhan timur, Wonsan, ke arah Laut Timur (Laut Jepang).

Menurut kantor berita Yonhap, salah satu dari rudal-rudal itu adalah SCUD dengan jarak tembak mencapai 500 kilometer (312 mil).

Sebelumnya, pejabat humas Gabungan Kepala Staf Korea Selatan mengatakan, Korea Utara mungkin akan melakukan peluncuran rudal lagi setelah uji coba empat senjata itu dalam empat jam, kata militer Korea selatan (Korsel) dan laporan-laporan media, Jumat.

Peluncuran-peluncuran pada Kamis petang itu diduga meningkatkan ketegangan regional setelah uji coba nuklir Mei oleh negara komunis berhaluan keras itu. Amerika Serikat, Jepang dan Australia mengecam uji coba itu sebagai tindakan provokatif.

"Apapun yang terjadi, kami mengawasi Korut selama 24 jam sehari," kata seorang pejabat urusan publik Gabungan Kepala Staf Korsel kepada AFP.

Walaupun Korut dapat meluncurkan rudal-rudal jarak dekat pada setiap saat yang ia pilih, para pejabat lebih memperhatikan apakah negara itu sedang mempersiapkan uji coba rudal-rudal jarak menengah atau jarak jauh.

Seorang pejabat militer yang tidak disebut jati dirinya yang dikutip surat kabar JoongAng Ilbo mengatakan, peluncuran Kamis, itu -- diperkirakan rudal-rudal darat ke kapal -- diduga merupakan satu latihan militer.

Tetapi Korut dapat menindaklanjuti dengan rudal-rudal jarak menengah atau jarak dekat, kata pejabat tersebut.

Selain uji coba rudal balistik tahun 2006 dan April tahun ini, Korut meluncurkan banyak rudal jarak dekat dalam tahun-tahun belakangan ini -- sering bersamaan dengan uji coba untuk meningkatkan ketegangan politik.

Peluncuran Kamis itu dilakukan setelah beberapa jam perundingan antara dua Korea menyangkut nasib kawasan industri bersama di Kaesong yang berakhir tanpa dicapai satu persetujuan.

Juru bicara kementerian pertahanan Won Tae Jae mengatakan Korut agaknya berusaha melakukan satu provokasi terhadap Korsel.

Hubungan lintas perbatasan memburuk selama satu tahun belakangan ini, sejak pemerintah baru yang konservatif berkuasa di Seoul bersikap lebih keras terhadap Pyongyang. Militer Korsel siaga penuh di sepanjang perbatasan darat dan laut kedua negara.

"Kami yakin penembakan rudal itu dilakukan sehubungan dengan hubungan antar Korea," kata Won yang dikutip kantor berita Korsel Yonhap.(*)