Jakarta (ANTARA News) - Calon Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku sebagai calon pemimpin yang mengayomi semua golongan secara adil tanpa membedakan agama, etnis, dan semangat kedaerahan.

Setelah polemik yang dimunculkan oleh pernyataan Andi Mallarangeng tentang orang Bugis belum pantas menjadi presiden, Yudhoyono dalam kampanye terakhir di Stadion Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta, Sabtu, mengatakan ia menyayangi rakyat dari semua suku, termasuk Suku Bugis.

"SBY dan Boediono menyayangi semua suku, mulai Aceh, Batak, Jawa, Bugis, Papua, semua disayangi," ujarnya.

Dalam orasinya selama sekitar 15 menit, Yudhoyono memperingatkan para pendukungnya untuk waspada karena belakangan banyak fitnah dan kampanye hitam ditujukan kepada dirinya dan pasangannya, Boediono.

"Saya berpesan, hari-hari terakhir ini saya minta supaya waspada karena banyak sekali fitnah. Banyak sekali kampanye hitam diarahkan kepada SBY dan Boediono," ujarnya.

Kepada pendukungnya, Yudhoyono meminta mereka untuk tetap sabar dan tegar menghadapi kampanye hitam dan fitnah tersebut.

Pada acara kampanye yang dikemas mewah itu, Yudhoyono juga meminta pendukungnya untuk membersihkan semua atribut kampanye menghadapi 3 hari masa tenang menjelang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2009.

Saat Yudhoyono berpidato pada pukul 17.15 WB, massa yang telah menunggu sejak pukul 10.00 WIB sudah membubarkan diri dan berangsur-angsur meninggalkan stadion.

Tribun tempat duduk penonton terlihat sepi sedangkan massa berkerumun di lapangan rumput telah tertinggal setengahnya.

Pada kampanye terakhir itu, Yudhoyono kembali menyebutkan lima agenda prioritasnya yaitu pertumbuhan ekonomi, pembangunan pemerintahan yang bersih, penguatan demokrasi, penegakan hukum dan pembangunan yang adil merata.

Yudhoyono juga mengingatkan agar rakyat tidak salah memilih pemimpin pada 8 Juli 2009 dan jangan tertipu oleh janji angin surga tanpa bukti nyata.(*)