Petani di Deliserdang panen bawang di tengah pandemi COVID-19
3 Mei 2020 00:07 WIB
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi (topi hitam) bersama petani memanen bawang merah di Desa Liang Pematang, Kecamatan STM Hulu, Kabupaten Deliserdang, Sabtu (2/5/2020). (ANTARA/HO)
Deliserdang (ANTARA) - Di tengah pandemi COVID-19, petani di Desa Liang Pematang, Kecamatan STM Hulu, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, memanen bawang merah di atas lahan satu hektare.
Kepala Desa Liang Pematang Bahagia Tarigan, Sabtu, mengatakan, petani merasa bersyukur atas panen bawang tersebut. Apalagi dalam proses panen turut juga disaksikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.
"Ini tentu menjadi penyemangat bagi kami dan bangga bisa membantu kebutuhan bawang merah di Sumut," tuturnya.
Lahan satu hektare lebih ini, kata Bahagia Tarigan yang juga sebagai petani, diperkirakan akan menghasilkan sekitar 16 ton bawang merah untuk dipanen.
Baca juga: Produksi surplus, Kementan jamin bawang merah cukup hingga Lebaran
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi bersama perani melakukan panen bawang merah. dengan tetap menjaga jarak (physical distancing).
"Saya sangat mengapresiasi para petani kita yang tetap semangat beraktivitas di tengah situasi sulit saat ini. Mereka adalah contoh bahwa kita harus tetap berdaya dan kuat di tengah pandemi. Mereka pahlawan-pahlawan pangan kita," ujar Edy.
Apalagi, kata Edy, saat ini harga bawang merah di pasaran sedang naik dan pemenuhan kebutuhan bawang merah Sumut 50 persen masih dipasok dari luar provinsi.
"Diharapkan panen ini membantu memenuhi pasokan khususnya jelang Lebaran, serta membantu menstabilkan harga di pasar," katanya.
Selain untuk panen, Edy juga meninjau lahan-lahan pertanian setempat untuk dijadikan kawasan atau sentra-sentra penghasil bawang merah agar tujuan swasembada bawang merah dan pangan segera tercapai.
Baca juga: Bea Cukai Lhokseumawe musnahkan 18 ton bawang merah ilegal
Kepala Desa Liang Pematang Bahagia Tarigan, Sabtu, mengatakan, petani merasa bersyukur atas panen bawang tersebut. Apalagi dalam proses panen turut juga disaksikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.
"Ini tentu menjadi penyemangat bagi kami dan bangga bisa membantu kebutuhan bawang merah di Sumut," tuturnya.
Lahan satu hektare lebih ini, kata Bahagia Tarigan yang juga sebagai petani, diperkirakan akan menghasilkan sekitar 16 ton bawang merah untuk dipanen.
Baca juga: Produksi surplus, Kementan jamin bawang merah cukup hingga Lebaran
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi bersama perani melakukan panen bawang merah. dengan tetap menjaga jarak (physical distancing).
"Saya sangat mengapresiasi para petani kita yang tetap semangat beraktivitas di tengah situasi sulit saat ini. Mereka adalah contoh bahwa kita harus tetap berdaya dan kuat di tengah pandemi. Mereka pahlawan-pahlawan pangan kita," ujar Edy.
Apalagi, kata Edy, saat ini harga bawang merah di pasaran sedang naik dan pemenuhan kebutuhan bawang merah Sumut 50 persen masih dipasok dari luar provinsi.
"Diharapkan panen ini membantu memenuhi pasokan khususnya jelang Lebaran, serta membantu menstabilkan harga di pasar," katanya.
Selain untuk panen, Edy juga meninjau lahan-lahan pertanian setempat untuk dijadikan kawasan atau sentra-sentra penghasil bawang merah agar tujuan swasembada bawang merah dan pangan segera tercapai.
Baca juga: Bea Cukai Lhokseumawe musnahkan 18 ton bawang merah ilegal
Pewarta: Juraidi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020
Tags: