Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui berbagai direktorat secara keseluruhan membagikan puluhan ribu nasi dengan lauk ikan kepada warga yang terdampak COVID-19 pada Ramadhan 1441 Hijriah.
"Gerakan nasi ikan kepada masyarakat umum dan pembudidaya ikan skala kecil dengan menu utamanya ikan, ini merupakan gerakan yang luar biasa sekali. Karena telah kita ketahui bersama, banyak kandungan nutrisi dalam ikan, seperti halnya protein yang baik dan sangat dibutuhkan untuk sistem kekebalan tubuh dalam menangkal paparan virus COVID-19 ini," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu.
Ia memaparkan nasi ikan yang dibagikan setiap Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perikanan Budidaya (DJPB) berjumlah 100 bungkus setiap harinya dan kantor pusat DJPB sendiri ditargetkan 3.200 bungkus, sehingga total nasi bungkus yang akan dibagikan oleh DJPB kurang lebih sebanyak 33.200 bungkus selama 20 hari di bulan Ramadhan 1441 H ini.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo pada tgl 13 April 2020 lalu menyampaikan bahwa mengonsumsi ikan dapat meningkatkan imunitas tubuh demi mencegah COVID-19.
Gerakan Nasi Ikan ini diinisiasi langsung oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo sebagai wujud solidaritas sesama manusia di tengah ancaman pandemi COVID-19, selain itu dalam rangka mengajak masyarakat agar rajin mengonsumsi ikan untuk asupan protein sekaligus upaya menangkal virus COVID-19.
Slamet menjelaskan bahwa dana gerakan membagikan nasi ikan ini merupakan hasil pengumpulan donasi para pegawai baik Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun non ASN DJPB dan seluruh UPT DJPB yang menyisihkan gajinya, tidak menggunakan dana APBN.
Nasi ikan yang dikemas secara higienis ini diproduksi oleh warung-warung makan sederhana, dengan harapan dapat membantu warung yang penghasilannya berkurang akibat wabah COVID-19 ini sehingga dapur warung mereka bisa terus "mengebul".
"Melalui gerakan 'Nasi Ikan' ini kita dapat membantu UMKM Indonesia, selain itu secara tidak langsung akan meningkatkan pembelian ikan hasil budidaya di masyarakat sehingga ikan yang dihasilkan pembudidaya dapat tetap terjual dan usaha budidaya ikan tetap berjalan di tengah pandemi COVID-19 ini," ujar Slamet.
Selain itu, Ditjen Perikanan Tangkap (DJPT) KKP juga berpartisipasi membagikan nasi ikan untuk masyarakat dan nelayan di kawasan pelabuhan perikanan oleh 22 UPT pelabuhan perikanan seluruh Indonesia.
Direktur Jenderal Perikanan Tangkap M. Zulficar Mochtar mengatakan pembagian nasi ikan tersebut dilakukan serempak mulai 30 April kemarin.
"Per hari, kita sediakan 100 nasi dengan lauk ikan di setiap lokasi. Artinya ada 2.200 nasi ikan setiap hari di setiap lokasi pelabuhan perikanan. Ini baru unit kerja DJPT, belum yang unit kerja dari Eselon 1 lain. Diperkirakan sehari mencapai 15 ribu nasi ikan," ujar Zulfikar.
Zulficar menambahkan tidak ada anggaran negara dalam gerakan ini. Para pegawai bersama mengumpulkan donasi untuk membeli ikan dari pengusaha kecil di kawasan pelabuhan perikanan.
Gerakan "Nasi Ikan” bukanlah satu-satunya kegiatan yang dihelat KKP selama pandemi corona melanda.
Sebelumnya, KKP juga sudah membagikan alat pelindung diri kepada para nelayan, membagikan olahan perikanan kepada para petugas medis, serta menggandeng para pelaku usaha di bidang perikanan untuk membagikan bermacam-macam ikan segar dan paket sembako di 34 provinsi.
Baca juga: BKIPM Semarang bagikan nasi ikan tingkatkan imunitas
Baca juga: KKP bagikan 15 ribu "Nasi Ikan" setiap hari selama Ramadhan
Baca juga: KKP distribusikan benih ikan lele dan udang galah unggul
KKP bagikan puluhan ribu nasi lauk ikan bagi warga terdampak COVID-19
2 Mei 2020 17:30 WIB
KKP membagikan nasi ikan kepada warga. ANTARA/HO-KKP/am.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: