Gubernur Sulteng : 7 kabupaten bebas COVID-19
2 Mei 2020 15:51 WIB
Gubernur Sulteng Longki Djanggola bersama seluruh unsur forkompimda mengikuti rapat bersama Kepala BNPB melalui virtual zoom, Sabtu (2/5/2020). (ANTARA/HO-Humas Pemprov Sulteng)
Palu (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengemukakan hingga saat ini tujuh kabupaten di provinsi itu belum terpapar virus corona jenis baru (COVID-19).
"Dari 13 pemerintah kabupaten/kota di Propinsi Sulteng, alhamdulilah ada tujuh kabupaten yang belum terpapar COVID-19," ucap dia di Palu, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikan Gubernur Sulteng dalam rapat secara virtual bersama Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo yang juga diikuti 12 gubernur lainnya di Indonesia, untuk membahas penanganan pendemi COVID-19.
Ia melaporkan bahwa di Sulteng terdapat lima kabupaten dan satu kota yang sudah terpapar COVID-19, dengan 47 kasus positif corona, 183 orang dalam pemantauan (ODP), dan 43 pasien dalam pengawasan (PDP).
Ia menyampaikan bahwa pelayanan dan penanganan pasien COVID-19 dilayani di 18 rumah sakit dan enam RS rujukan.
"Juga telah kami siapkan gedung cadangan perawatan pasien," katanya.
Baca juga: Sulteng kini punya laboratorium uji swab COVID-19, kedua di Sulawesi
Ia menyampaikan bantuan alat pelindung diri (APD) dari Gugus Tugas COVID-19 nasional yang diterima Pemprov Sulteng belum lengkap.
Ia mengharapkan bantuan APD untuk daerah setempat dapat memenuhi kebutuhan para medis dalam penanganan COVID-19.
Dia juga mengemukakan bahwa saat ini Pemprov Sulteng telah mendapat bantuan dari Pemerintah RI, yaitu peralatan uji COVID-19 dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di Laboratorium Kesehatan Sulawesi Tengah di Palu.
Hal ini, kata dia, mendukung upaya percepatan penanganan virus corona.
Ia mengatakan kebijakan itu diambil karena hasil swab pemeriksaan laboratorium selama ini dikirim ke Makassar dan Jakarta, sehingga berdampak pada keterlambatan penanganan.
"Pemprov Sulteng berharap dukungan kelengkapan laboratorium tersebut agar kiranya dapat dibantu dari pemerintah pusat," katanya.
Dalam rapat itu, Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan tentang perkembangan penanganan pandemi COVID dalam dua bulan terakhir.
"Kita merasa ada optimisme, sepanjang kita dan seluruh elemen masyarakat dapat lebih disiplin lagi, dan patuh terhadap imbauan-imbauan pemerintah. Pemerintah, baik pusat dan daerah, harus mempersiapkan daya tahan sosial dengan cara memperkuat stamina sosial masyarakat," ujarnya.
Baca juga: 10 TKA asal China dipulangkan saat hendak masuk Morowali Utara
Baca juga: Tanpa surat sehat, warga dari zona merah COVID-19 dilarang ke Sulteng
"Dari 13 pemerintah kabupaten/kota di Propinsi Sulteng, alhamdulilah ada tujuh kabupaten yang belum terpapar COVID-19," ucap dia di Palu, Sabtu.
Pernyataan itu disampaikan Gubernur Sulteng dalam rapat secara virtual bersama Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo yang juga diikuti 12 gubernur lainnya di Indonesia, untuk membahas penanganan pendemi COVID-19.
Ia melaporkan bahwa di Sulteng terdapat lima kabupaten dan satu kota yang sudah terpapar COVID-19, dengan 47 kasus positif corona, 183 orang dalam pemantauan (ODP), dan 43 pasien dalam pengawasan (PDP).
Ia menyampaikan bahwa pelayanan dan penanganan pasien COVID-19 dilayani di 18 rumah sakit dan enam RS rujukan.
"Juga telah kami siapkan gedung cadangan perawatan pasien," katanya.
Baca juga: Sulteng kini punya laboratorium uji swab COVID-19, kedua di Sulawesi
Ia menyampaikan bantuan alat pelindung diri (APD) dari Gugus Tugas COVID-19 nasional yang diterima Pemprov Sulteng belum lengkap.
Ia mengharapkan bantuan APD untuk daerah setempat dapat memenuhi kebutuhan para medis dalam penanganan COVID-19.
Dia juga mengemukakan bahwa saat ini Pemprov Sulteng telah mendapat bantuan dari Pemerintah RI, yaitu peralatan uji COVID-19 dengan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di Laboratorium Kesehatan Sulawesi Tengah di Palu.
Hal ini, kata dia, mendukung upaya percepatan penanganan virus corona.
Ia mengatakan kebijakan itu diambil karena hasil swab pemeriksaan laboratorium selama ini dikirim ke Makassar dan Jakarta, sehingga berdampak pada keterlambatan penanganan.
"Pemprov Sulteng berharap dukungan kelengkapan laboratorium tersebut agar kiranya dapat dibantu dari pemerintah pusat," katanya.
Dalam rapat itu, Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan tentang perkembangan penanganan pandemi COVID dalam dua bulan terakhir.
"Kita merasa ada optimisme, sepanjang kita dan seluruh elemen masyarakat dapat lebih disiplin lagi, dan patuh terhadap imbauan-imbauan pemerintah. Pemerintah, baik pusat dan daerah, harus mempersiapkan daya tahan sosial dengan cara memperkuat stamina sosial masyarakat," ujarnya.
Baca juga: 10 TKA asal China dipulangkan saat hendak masuk Morowali Utara
Baca juga: Tanpa surat sehat, warga dari zona merah COVID-19 dilarang ke Sulteng
Pewarta: Muhammad Hajiji
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020
Tags: