Mataram (ANTARA) - Gubernur Nusa Tenggara Barat, H. Zulkieflimansyah mengatakan pemerintah daerah sudah berhasil mengidentifikasi penyebaran wabah COVID-19.

"Ini menjadi kabar baik untuk masyarakat agar sementara tidak melakukan kontak langsung dengan orang-orang yang berpotensi menjadi carrier penyebaran COVID-19," ujarnya di Mataram, Jumat.

Zulkieflimansyah menyampaikan bahwa pemerintah sangat serius dan berhati-hati dalam melakukan tindakan dalam mencegah penyebaran COVID-19.

"Di NTB jumlah pasien COVID-19 meningkat hingga 230 orang dan sebanyak 80 hingga 90 persen berasal dari klaster Gowa. Kita memang sudah mampu mengidentifikasi klaster mana yang berkontribusi paling besar dalam penyebaran ini," ucapnya.

Ia menjelaskan bahwa masyarakat NTB yang berangkat ke Gowa lebih dari 1.200 orang. Untuk itu, pemerintah melakukan penanganan dengan pendekatan dengan memberikan pemahaman terkait COVID-19 kepada masyarakat yang sudah melakukan perjalanan ke Gowa.

"Kami betul-betul hati-hati melakukan pengawasan dan tes terhadap teman-teman yang masuk dalam klaster Gowa, sebab ini tidak gampang karena memang secara fisik mereka sehat-sehat," terang Gubernur NTB.

Baca juga: Kabupaten Gowa akan terapkan PSBB pada 29 April

Baca juga: Pemkot Mataram tuntaskan kegiatan "rapid test" klaster Gowa


Karena itu, kata Gubernur NTB bahwa sosialisasi perlu dilakukan lebih masif lagi agar masyarakat mengerti dan mengetahui apa yang harus dilakukan untuk melawan COVID-19 ini.

"Memang sosialisasi terus intensif dilakukan, dan mudah-mudahan dengan tidak mengenal lelah dan dengan cara yang persuasif masyarakat mulai mengerti apa lagi di bulan puasa ini kita imbau untuk menutup masjid, tidak shalat tarawih, tidak shalat berjamaah kadang-kadang jadi ribut juga," jelas Bang Zul.

Terkait masih adanya masyarakat yang melaksanakan ibadah secara berjemaah, Gubernur menyampaikan bahwa Tim Gugus Covid-19 tetap melakukan tindakan pendekatan. Salah satunya bertemu dengan tokoh agama agar menemukan jalan terbaik untuk masalah ini.

Ia berharap masyarakat dapat memahami kondisi yang sedang dialami oleh dunia saat ini dengan cara tetap mengikuti aturan-aturan yang telah dibuat oleh pemerintah demi kebaikan bersama.

Baca juga: Satu PDP COVID-19 klaster Gowa di Sampit-Kalteng meninggal dunia