Jakarta (ANTARA News) - Rencana pencalonan Sri Mulyani Indrawati yang saat ini menjabat Menteri Keuangan (Menkeu) sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) dianggap "meremehkan" kemampuan ekonom lain.

"Apa tidak ada orang lain yang sanggup menjadi Gubernur BI sehingga harus Sri Mulyani lagi yang dicalonkan," kata pengamat ekonomi dari Universitas Gajah Mada (UGM), Revrisond Baswir kepada ANTARA Jakarta, Selasa.

Menurut Revrisond, pemerintah perlu memberi penjelasan tentang pencalonan Sri Mulyani sebagai Gubernur BI.

"Hal itu dapat dianggap sebagai bentuk meremehkan kemampuan ekonom lain karena mereka tidak diperhitungkan," kata Revrisond.

Padahal, kata dia, saat ini saja Sri Mulyani sudah rangkap jabatan sebagai menkeu dan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian.

"Seperti tidak ada saja ekonom lain yang bisa dicalonkan," katanya.

Revrisond mengaku tidak meragukan kemampuan Sri Mulyani dalam bidang ekonomi. "Hanya saja rencana pencalonannya sebagai Gubernur BI terkesan menafikan ekonom lain.Masih terdapat ratusan ekonom yang mumpuni di UGM, Universitas Indonesia(UI) atau Universitas Airlangga (Unair), termasuk kalangan internal BI sendiri," katanya.

Intinya, kata Revrisond, pemerintah diharapkan tidak menimbulkan kesan bahwa ekonom yang mampu menangani BI itu hanya Sri Mulyani seorang.

"(Jika itu yang terjadi) itu menghina namanya," kata Revrisond. (*)