Jakarta (ANTARA) - Bek Chelsea asal Jerman Antonio Rudiger bergabung bersama sejumlah pemain Liga Inggris yang tak mau mempertaruhkan kesehatan dan keluarganya jika ngotot bermain ketika pandemi virus corona masih mengharu biru sehingga tak tidak terlalu setuju kompetisi diteruskan.
Virus corona sudah membunuh sekitar 26.000 orang di Inggris dan menginfeksi sekitar 165 ribu orang. Jumat ini Liga Premier bertemu guna membahas rencana melanjutkan berlatih dan meneruskan musim yang tertunda.
Baca juga: Lampu hijau dari pemerintah Inggris untuk Liga Premier
Baca juga: Mourinho yakin melanjutkan musim pilihan terbaik bagi Liga Inggris
Mengutip laman ESPN, Antonio Rudiger bertanya apakah secara moral sudah benar melanjutkan musim kompetisi ketika angka kematian akibat virus ini melonjak di seluruh dunia.
Rudiger menegaskan, untuk memulai lagi kompetisi maka harus dipastikan tidak ada bahaya lebih lanjut dari tersebarnya infeksi itu.
Baca juga: Pesepak bola kuatir jadi induk semang virus jika musim dilanjutkan
Sejumlah sumber berkata kepada ESPN bahwa Chelsea sudah memanggil pemain-pemain utamanya yang berasal dari luar negeri untuk kembali ke Inggris paling telat Minggu pekan ini.
"Jika kita terus bermain dan ada bahaya, dan kita mengabaikannya ketika orang sekarat di mana-mana di dunia, saya tak tahu apakah itu sesuai dengan hati nurani saya," kata dia kepada ZDF Jerman.
"Jika segalanya fit dan menurut pihak berwenang oke, bahwa tak ada bahaya, maka kita bolehlah mulai lagi. Tapi jika ada bahaya jika itu mulai lagi dan kian banyak orang yang terinfeksi (maka ya jangan dilanjutkan)," pungkas Rudiger.
Baca juga: Polisi usul tutup musim begitu penggemar langgar social-distancing
Baca juga: Gugus tugas FIFA segera keluarkan rekomendasi nasib kompetisi klub
Baca juga: Ketika sepak bola kembali, artinya mimpi buruk berakhir
Liga Inggris
Antonio Rudiger juga tak terlalu suka musim ini dilanjutkan
1 Mei 2020 16:48 WIB
Bek Chelsea asal Jerman, Antonio Rudiger. (AFP/GLYN KIRK)
Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2020
Tags: