Medan (ANTARA News) - Tim Pemenangan SBY-Boediono membantah pengakuan Adi Zeini, pelaku penyebar selebaran anti Boediono di tengah kampanye Jusuf Kalla di Medan, Rabu (24/6) minggu lalu, bahwa otak pelaku penyebar selebaran adalah Tim SBY-Boediono sendiri.

Ketua Tim Pemenangan SBY-Boediono Sumatera Utara, Rahmat Shah didampingi Arifin Nainggolan, Farianda Putra Sinik dan sejumlah tim pemenangan SBY-Boediono lainnya di Medan, Senin, mengatakan pihaknya tak pernah menyuruh Edi Zein atau siapa pun untuk menyebar selebaran fitnah itu.

Bahkan anggota DPD RI terpilih utusan Sumut itu mengaku tidak mengenal Makmur Munar Dalimunthe, orang yang disebut Edi Zein sebagai anggota Tim SBY-Boediono dan menyuruhnya menyebar selebaran tersebut.

Ia menyebutkan, dalam daftar tim pemenangan yang sudah di-SK-kan tak ada nama Makmur Munar Dalimunthe. Menurut dia, semua isu itu hanya untuk membingungkan masyarakat semata.

Rahmat Shah juga membantah isu yang menyebutkan Abdul Wahab Dalimunthe, caleg terpilih Partai Demokrat untuk DPR RI, sebagai otak pelaku penyebaran selebaran yang menyebutkan istri Boediono beragama Katolik itu.

"Pak Wahab sendiri akan menggugat karena namanya disebut sebagai dalang selebaran itu. Dia juga berharap Poltabes Medan bekerja maksimal menyidik kasus ini," ujarnya.

Pada kesempatan itu Rahmat Shah juga menyayangkan upaya kampanye hitam yang dilakukan berbagai pihak, meski semua itu diyakini tidak mengurangi simpati rakyat kepada pasangan SBY-Boediono.

"Rakyat sudah cerdas dan mengetahui kebenaran dan keberhasilan SBY dalam menjalankan pemerintahan. Jadi semua fitnah justru akan semakin membesarkan SBY," ujarnya.

"Kita yakin isu atau fitnah apa pun tidak akan mampu mengurangi simpati dan kecintaan rakyat terhadap SBY. Sebab kita yakin masyarakat sudah sangat cerdas dan mengetahui mana yang benar dan mana yang salah," katanya.(*)