Jakarta (ANTARA News) - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sampai sekarang belum mengirim tim investigator terkait dugaan hilangnya sebuah pesawat Twin Otter milik Aviastar di Papua.

Jurubicara KNKT, JA Barata, saat dihubungi di Jakarta Senin mengatakan, KNKT baru akan mengirimkan tim setelah mendapat informasi pasti dari Badan SAR terkait hilangnya pesawat Aviastar.

"KNKT belum mengirimkan tim, karena informasinya masih belum pasti. Kita belum tahu apakah pesawat itu benar-benar hilang atau melakukan pendaratan darurat di suatu tempat yang kita belum ketahui lokasinya. Sampai saat ini, kami masih menunggu informasi dari Badan SAR," jelasnya.

Sebelumnya Kapolres Jayawijaya AKBP Ritonga membenarkan perihal dugaan hilangnya pesawat jenis Twin Otter milik Aviastar itu yang sedang terbang dari daerah Dekay, menuju Wamena Kabupaten Jayawijaya, Papua.

Pesawat berukuran kecil tersebut, berangkat dari Dekay, wilayah pegunungan tengah Papua menuju Wamena sekitar pukul 15.30 WIT dan tidak sedang memuat penumpang, hanya tiga orang di dalam pesawat tersebut, yakni pilot, co- pilot, dan teknisi pesawat.

"Hanya tiga orang yang ada di pesawat yakni pilot, Frans Nobel, co Pilot Dedy Sudrajat, serta teknisi Acmad Zaeroni," kata Ritonga.

Juru Bicara Badan SAR Gagah Prakoso secara terpisah mengatakan, pesawat beregistras PK-BRO itu putus kontak dengan menara pengawas pada pukul 06.54 UTC (15.54 WIT).

Sebelumnya, pada 9 April 2009 lalu, pesawat milik Aviastar lainnya yang berjenis BAE 146-300 tipe B463 juga pernah mengalami kecelakaan.

Pesawat rakitan British Aerospace tahun 1990 itu terjatuh dan meledak di wilayah pegunungan di Desa Pike, Wamena, Papua. Seluruh kru yang berjumlah enam orang dinyatakan tewas dalam peristiwa itu.
(*)