Jakarta (ANTARA News) - Anak sulung Michael Jackson mengira ayahnya sedang bercanda saat terkulai di lantai ruang tengah.

"Yang paling mengerikan, Prince mengira ayahnya sedang main badut-badutan namun yang terjadi ternyata sungguhan, dan dia menyaksikan orang-orang sedang berusaha menyelamatkan ayahnya," kata seorang penulis biografi, Stacy Brown, kepada New York Times.

Brown, yang terus mengontak kerabat Michael Jackson, mendapat informasi bahwa Prince (12) "tercengang - seperti orang terhipnotis - hanya menonton."

"Dia tidak bergerak, hanya terbengong-bengong dan tidak sungguh-sungguh sadar hal yang sedang terjadi," kata Brown.

Menurut informasi yang didapat Brown, Michael Jackson mengalami gagal jantung saat berada di ruang keluarga bersama Prince, yang punya nama lengkap Michael Joseph Jackson Junior. Rumah itu disewa seharga 100 ribu dolar AS (sekitar Rp1 miliar) per bulan.

Di rumah itu juga sedang ada dokter pribadinya, Dr Conrad Murray, bekas manajernya, Frank DiLeo dan pengawal bernama Tippy.

Jackson saat itu sedang membereskan barang-barangnya untuk berangkat ke London guna melakukan 50 kali konser.

Brown mendapat informasi bahwa sekitar 11.30 siang sang bintang disuntik Demerol dan tidak lama setelah itu tidak sadarkan diri.

"Pengawal dan dokter segera mengangkatnya ke tempat tidur dan di sana mereka mulai melakukan pemberian napas buatan (CPR atau cardio pulmonary resuscitation)," kata Brown.

Sementara itu, koran LA Times melaporkan bahwa pengacara Dr Conrad Murray membantah kliennya memberikan Demerol atau OxyContin.

"Tidak ada Demerol. Tidak ada OxyContin," kata Edward Chernoff kepada LA Times.

Chernoff mengatakan Murray memeriksa Jackson dan mendapati sang bintang tidak bernafas. "Dia memeriksa denyut dan ada denyut yang lemah di arteri lipatan paha. Murray lalu melakukan CPR," katanya.(*)