Bantul (ANTARA News) - Ribuan pengunjung memadati obyek wisata pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sejak tiga hari terakhir.

Koordinator tempat pemungutan retribusi (TPR) Pantai Parangtritis Hariyanto di Bantul, Minggu, mengatakan jumlah pengunjung pada Jumat (26/5) dan Sabtu (17/5) mencapai lebih dari lima ribu orang per hari.

"Bahkan pada Minggu (28/6) hingga pukul 14:00 WIB, jumlah pengunjung yang tercatat di TPR pantai Parangtritis mencapai 10 ribu orang," katanya.

Ia mengatakan kebanyakan wisatawan yang datang ke pantai Parangtritis adalah rombongan dari luar Kabupaten Bantul terutama anak-anak usia sekolah yang sedang liburan.

Menurut dia dengan harga tiket masuk pantai Parangtritis seharga Rp3 ribu, dapat dipastikan dalam satu hari pemasukan mencapai Rp30 juta.

Sementara itu, Sarjuno, ketua paguyuban pedagang di tempat pendaratan ikan (TPI) Pantai Depok mengatakan pengunjung yang datang ke pantai Depok didominasi wisatawan lokal yang ingin menikmati wisata kuliner yang baru saja diresmikan oleh Menteri Pariwisata dan Kebudayaan, Jero Wacik dalam acara Sadar Wisata beberapa waktu lalu.

"Kemungkinan jumlah kunjungan ke pantai Depok akan bertambah terutama pada masa liburan, namun jumlahnya belum bisa diprediksi, dan pelayanan kepada pengunjung tetap kami tingkatkan," katanya.

Menurut dia dalam dua hari terakhir, kebutuhan ikan per hari mencapai tiga ton, naik tiga kali lipat dari hari biasa.

"Sebagian besar ikan didatangkan dari luar TPI Depok, karena hasil tangkapan nelayan pantai Depok belum mampu memenuhi kebutuhan wisatawan," katanya.

Menurut dia, saat ini di Pantai Depok terdapat 30 pedagang ikan dan 50 lebih warung yang menyediakan makanan khas laut, yang selalu dipenuhi pengunjung.

Mengenai parkir kendaraan, Sarjuno mengatakan lahan di sekitar pantai Depok yang bukan merupakan tempat parkir, sejak beberapa hari terakhir dipenuhi kendaraan pengunjung, baik motor, mobil maupun bus.

Menurut salah seorang pedagang ikan, Yuni, meskipun pengunjung meningkat dari hari biasanya, para pedagang sepakat tidak menailkan harga.

Ia mengatakan sejak beberapa hari terakhir warung ikannya rata-rata mampu menjual ikan hingga dua kuintal, padahal pada hari biasa hanya satu kuintal.(*)