Nostalgia Indra Lesmana dan Dewa Budjana di Mostly Jazz Live Online
1 Mei 2020 05:06 WIB
Indra Lesmana dan Dewa Budjana di sela-sela penampilannya di "Mostly Jazz Live Online", Kamis (30/4/2020) malam. (Tangkapan layar dari "Mostly Jazz Live Online", Kamis (30/4/2020).)
Jakarta (ANTARA) - Duo musisi jazz kenamaan Tanah Air, Indra Lesmana dan Dewa Budjana yang tergabung dalam proyek musik ILDB berhasil tampil bersama secara jarak jauh dan virtual di siaran langsung "Mostly Jazz Live Online", Kamis (30/4) malam.
"Sebenarnya, ide untuk melakukan duet sudah cukup lama, eh malah mainnya jarak jauh. Malam ini kami bawakan lagu-lagu ILDB di album '85 sampai sekarang," kata Indra.
ILDB yang tampil perdana tepat di Hari Jazz Internasional itu membuka pertunjukan dengan lagu "Greenfield" - salah satu lagu pertama dari proyek keduanya yang diciptakan pada tahun 1985.
Penampilan keduanya kemudian dilanjutkan oleh dua lagu lainnya, yakni "Mountain of Light" (2014) dan Distance (2017) yang ditulis oleh Indra untuk memperingati erupsi Gunung Agung di tahun yang sama.
Baca juga: Tantangan "konser online" bagi Dewa Budjana dan Indra Lesmana
Baca juga: "Mostly Jazz Live Online", konser virtual Indra Lesmana & Dewa Budjana
Namun, pertunjukan pada saat lagu "Distance" harus terkendala jarak dan jaringan selama beberapa menit. Penonton yang bisa berinteraksi lewat ruang chat di situs Loket.com pun ikut panik.
"Maaf banget tadi sepertinya ada gangguan internet salah satu dari kita," kata Budjana tak lama setelah keduanya kembali online.
Indra menimpali, "Pas banget ya, trouble-nya di lagu 'Distance'."
Mereka pun kemudian saling berbagi cerita lama mengenai perjalanan bermusik mereka. Mulai dari bagaimana keduanya mengenal masing-masing, hingga tergabung ke sebuah proyek musik bersama.
"Budjana bisa dibilang adalah teman musisi terlama. Sudah kenal dan main musik bareng puluhan tahun, serta melihat konsistensi Budjana di dunia musik," ungkap Indra.
"Budjana bukan cuma pemain gitar tapi juga komposer yang luar biasa dan saya mengagumi karya-karyanya," lanjut dia.
Keduanya lalu ikut mengenang sejumlah seniman dan musisi yang telah berpulang, seperti Glenn Fredly, Andy Ayunir, dan Djaduk Ferianto.
"Beberapa waktu lalu kita kehilangan Glenn Fredly, Andy Ayunir, Mas Djaduk, dan hari ini kita sebenarnya merasa kerinduan untuk bertemu dan bersapa, berpelukan dengan teman-teman," kata Indra.
Kedua musisi itu lalu kembali tampil membawakan lagu-lagu mereka selanjutnya, mulai dari "Somewhere, Somehow", "Friendship", dan salah satu lagu terpopuler mereka, "Wanita".
Setelah membawakan tiga lagu sekaligus, solois Eva Celia kemudian bergabung dengan Budjana dan sang ayah.
Ketiganya berkolaborasi di lagu "I'll Remember April" - lagu jazz yang dipopulerkan oleh Gene Paul, Patricia Johnson, dan Don Raye pada tahun 1942.
Penampilan ILDB di episode perdana "Mostly Jazz Live Online" itu lalu ditutup dengan dua lagu lainnya, "Barong Landung" dan "Bulan di Atas Asia".
Konser virtual yang berlangsung sekira 1 jam 15 menit di Loket.com itu juga ikut ditonton sejumlah rekan musisi lainnya seperti Tohpati, Dira Sugandi, hingga Saykoji.
Baca juga: Indra Lesmana hingga Mocca, musisi jazz Indonesia yang mendunia
Baca juga: Musisi lintas agama serukan musik sebagai pemersatu bangsa
Baca juga: Dewa Budjana penasaran sejarah Dharmasraya
"Sebenarnya, ide untuk melakukan duet sudah cukup lama, eh malah mainnya jarak jauh. Malam ini kami bawakan lagu-lagu ILDB di album '85 sampai sekarang," kata Indra.
ILDB yang tampil perdana tepat di Hari Jazz Internasional itu membuka pertunjukan dengan lagu "Greenfield" - salah satu lagu pertama dari proyek keduanya yang diciptakan pada tahun 1985.
Penampilan keduanya kemudian dilanjutkan oleh dua lagu lainnya, yakni "Mountain of Light" (2014) dan Distance (2017) yang ditulis oleh Indra untuk memperingati erupsi Gunung Agung di tahun yang sama.
Baca juga: Tantangan "konser online" bagi Dewa Budjana dan Indra Lesmana
Baca juga: "Mostly Jazz Live Online", konser virtual Indra Lesmana & Dewa Budjana
Namun, pertunjukan pada saat lagu "Distance" harus terkendala jarak dan jaringan selama beberapa menit. Penonton yang bisa berinteraksi lewat ruang chat di situs Loket.com pun ikut panik.
"Maaf banget tadi sepertinya ada gangguan internet salah satu dari kita," kata Budjana tak lama setelah keduanya kembali online.
Indra menimpali, "Pas banget ya, trouble-nya di lagu 'Distance'."
Mereka pun kemudian saling berbagi cerita lama mengenai perjalanan bermusik mereka. Mulai dari bagaimana keduanya mengenal masing-masing, hingga tergabung ke sebuah proyek musik bersama.
"Budjana bisa dibilang adalah teman musisi terlama. Sudah kenal dan main musik bareng puluhan tahun, serta melihat konsistensi Budjana di dunia musik," ungkap Indra.
"Budjana bukan cuma pemain gitar tapi juga komposer yang luar biasa dan saya mengagumi karya-karyanya," lanjut dia.
Keduanya lalu ikut mengenang sejumlah seniman dan musisi yang telah berpulang, seperti Glenn Fredly, Andy Ayunir, dan Djaduk Ferianto.
"Beberapa waktu lalu kita kehilangan Glenn Fredly, Andy Ayunir, Mas Djaduk, dan hari ini kita sebenarnya merasa kerinduan untuk bertemu dan bersapa, berpelukan dengan teman-teman," kata Indra.
Kedua musisi itu lalu kembali tampil membawakan lagu-lagu mereka selanjutnya, mulai dari "Somewhere, Somehow", "Friendship", dan salah satu lagu terpopuler mereka, "Wanita".
Setelah membawakan tiga lagu sekaligus, solois Eva Celia kemudian bergabung dengan Budjana dan sang ayah.
Ketiganya berkolaborasi di lagu "I'll Remember April" - lagu jazz yang dipopulerkan oleh Gene Paul, Patricia Johnson, dan Don Raye pada tahun 1942.
Penampilan ILDB di episode perdana "Mostly Jazz Live Online" itu lalu ditutup dengan dua lagu lainnya, "Barong Landung" dan "Bulan di Atas Asia".
Konser virtual yang berlangsung sekira 1 jam 15 menit di Loket.com itu juga ikut ditonton sejumlah rekan musisi lainnya seperti Tohpati, Dira Sugandi, hingga Saykoji.
Baca juga: Indra Lesmana hingga Mocca, musisi jazz Indonesia yang mendunia
Baca juga: Musisi lintas agama serukan musik sebagai pemersatu bangsa
Baca juga: Dewa Budjana penasaran sejarah Dharmasraya
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
Tags: