Jembatan ruas jalan Banten-Jawa Barat terputus akibat hujan deras
30 April 2020 23:02 WIB
Jembatan ruas jalan penghubung Provinsi Banten dan Jawa Barat melintasi di kawasan hutan konservasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Cipanas-Sobang-Citorek-Warung Banten-Sukabumi terputus akibat hujan deras yang menyebabkan aliran Sungai Ciberang meluap Kamis (30/4) siang. (ANTARA/HO)
Lebak (ANTARA) - Jembatan ruas jalan penghubung Provinsi Banten dan Jawa Barat melintas di kawasan hutan konservasi Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) Cipanas-Sobang-Citorek-Warung Banten-Sukabumi terputus akibat hujan deras yang menyebabkan aliran Sungai Ciberang meluap Kamis (30/4) siang.
"Jembatan yang putus itu berlokasi di Desa Muhara Kecamatan Lebak Gedong," kata Pengelola Jalan dan Jembatan Wilayah Kabupaten Lebak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Banten Kuncoro saat dihubungi di Lebak..
Pihaknya saat ini sudah menyiapkan alat berat untuk memperbaiki jembatan yang putus akibat tergerus longsor.
Baca juga: Diterjang banjir, 1.000 KK warga Poso-Sulteng mengungsi
Perbaikan jembatan tersebut agar ruas jalan yang menghubungkan antarprovinsi kembali normal.
Sebab, ruas jalan yang melintasi kawasan hutan konservasi TNGHS tersebut sangat rawan longsor jika curah hujan tinggi.
Saat ini, hujan lebat disertai petir dan angin kencang di daerah itu cukup berpeluang menimbulkan longsor dan mengakibatkan ruas jalan dan jembatan terputus.
"Kami berusaha secepatnya jembatan itu diperbaiki kembali agar perhubungan kedua provinsi berjalan normal," katanya menjelaskan.
Sementara itu, sejumlah kendaraan yang hendak menuju Citorek Kecamatan Cibeber terpaksa melintasi Kecamatan Cipanas - Muncang-Sobang dengan jarak tempuh cukup jauh akibat jembatan terputus.
"Kami lebih memilih jalur alternatif dengan jarak tempuh cukup jauh karena tidak ada lagi akses lalu lintas," kata Samudi, seorang sopir kendaraan pribadi yang hendak menuju Citorek Kabupaten Lebak.
Baca juga: Banjir masih rendam 13 RW di Jakarta pada Rabu malam
Baca juga: Banjir di Barito Utara meluas dengan ketinggian air capai 2 meter
"Jembatan yang putus itu berlokasi di Desa Muhara Kecamatan Lebak Gedong," kata Pengelola Jalan dan Jembatan Wilayah Kabupaten Lebak Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Banten Kuncoro saat dihubungi di Lebak..
Pihaknya saat ini sudah menyiapkan alat berat untuk memperbaiki jembatan yang putus akibat tergerus longsor.
Baca juga: Diterjang banjir, 1.000 KK warga Poso-Sulteng mengungsi
Perbaikan jembatan tersebut agar ruas jalan yang menghubungkan antarprovinsi kembali normal.
Sebab, ruas jalan yang melintasi kawasan hutan konservasi TNGHS tersebut sangat rawan longsor jika curah hujan tinggi.
Saat ini, hujan lebat disertai petir dan angin kencang di daerah itu cukup berpeluang menimbulkan longsor dan mengakibatkan ruas jalan dan jembatan terputus.
"Kami berusaha secepatnya jembatan itu diperbaiki kembali agar perhubungan kedua provinsi berjalan normal," katanya menjelaskan.
Sementara itu, sejumlah kendaraan yang hendak menuju Citorek Kecamatan Cibeber terpaksa melintasi Kecamatan Cipanas - Muncang-Sobang dengan jarak tempuh cukup jauh akibat jembatan terputus.
"Kami lebih memilih jalur alternatif dengan jarak tempuh cukup jauh karena tidak ada lagi akses lalu lintas," kata Samudi, seorang sopir kendaraan pribadi yang hendak menuju Citorek Kabupaten Lebak.
Baca juga: Banjir masih rendam 13 RW di Jakarta pada Rabu malam
Baca juga: Banjir di Barito Utara meluas dengan ketinggian air capai 2 meter
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020
Tags: