Polres Rote Ndao selidiki pria penjaga pintu masuk diduga dibunuh
30 April 2020 19:11 WIB
Personel Polres Rote Ndao melakukan penyelidikan terhadap Jusuf Ledo (59), pria yang bertugas menjaga palang pintu masuk untuk pencegahan COVID-19 Desa Nusakdale, Kecamatan Pantai Baru diduga meninggal dunia akibat dibunuh oleh orang tak dikenal. (ANTARA)
Kupang (ANTARA) - Polres Rote Ndao melakukan penyelidikan terhadap Jusuf Ledo (59), pria yang bertugas menjaga palang pintu masuk untuk pencegahan COVID-19 Desa Nusakdale, Kecamatan Pantai Baru diduga meninggal dunia akibat dibunuh oleh orang tak dikenal.
"Saat ini kami masih lakukan penyelidikan. Tetapi dugaan sementara korban meninggal karena dibunuh orang dengan cara dipukul," kata Humas Polres Rote Ndao Aipda Anam Nurcahyo saat dihubungi dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis.
Dugaan itu disampaikannya, setelah pihak kepolisian setempat melakukan visum terhadap jasad korban dan ditemukan adanya benturan benda tumpul yang menyebabkan luka pada sejumlah bagian tubuh korban.
"Beberapa tulang di bagian tubuhnya juga patah akibat benturan dengan benda tumpul," ujar dia pula.
Baca juga: Kapolda perintahkan Kapolres Bima ungkap kasus pembunuhan
Anam mengatakan bahwa jasad Jusuf Ledo ditemukan oleh istrinya pada pukul 06.30 WIB saat dirinya hendak menjemput suaminya yang sedang bertugas jaga di pintu masuk desa tersebut, untuk mendata setiap orang dari luar daerah yang masuk agar mencegah penyebaran COVID-19.
Menurut keterangan istri korban, pada Rabu (29/4) malam, usai makan malam di rumahnya, korban pamit untuk menjalankan tugasnya menjaga pintu gerbang di desa tersebut.
Pada Kamis (30/4) pagi, istrinya ke lokasi tempat korban bertugas. Namun, ia kaget karena suaminya sudah tak bernyawa, sehingga ia menghubungi anak dan menantunya.
Pihak kepolisian yang mendapatkan laporan tersebut langsung datang ke tempat kejadian dan melakukan olah TKP untuk mencari tahu penyebab meninggalnya korban.
"Kami masih lakukan penyelidikan atas kasus ini. Kami harapkan teman-teman wartawan bisa bersabar untuk perkembangan kasus selanjutnya," ujar Aipda Anam pula.
Baca juga: Dua tersangka pembunuh WN Inggris dibawa ke Bali
"Saat ini kami masih lakukan penyelidikan. Tetapi dugaan sementara korban meninggal karena dibunuh orang dengan cara dipukul," kata Humas Polres Rote Ndao Aipda Anam Nurcahyo saat dihubungi dari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis.
Dugaan itu disampaikannya, setelah pihak kepolisian setempat melakukan visum terhadap jasad korban dan ditemukan adanya benturan benda tumpul yang menyebabkan luka pada sejumlah bagian tubuh korban.
"Beberapa tulang di bagian tubuhnya juga patah akibat benturan dengan benda tumpul," ujar dia pula.
Baca juga: Kapolda perintahkan Kapolres Bima ungkap kasus pembunuhan
Anam mengatakan bahwa jasad Jusuf Ledo ditemukan oleh istrinya pada pukul 06.30 WIB saat dirinya hendak menjemput suaminya yang sedang bertugas jaga di pintu masuk desa tersebut, untuk mendata setiap orang dari luar daerah yang masuk agar mencegah penyebaran COVID-19.
Menurut keterangan istri korban, pada Rabu (29/4) malam, usai makan malam di rumahnya, korban pamit untuk menjalankan tugasnya menjaga pintu gerbang di desa tersebut.
Pada Kamis (30/4) pagi, istrinya ke lokasi tempat korban bertugas. Namun, ia kaget karena suaminya sudah tak bernyawa, sehingga ia menghubungi anak dan menantunya.
Pihak kepolisian yang mendapatkan laporan tersebut langsung datang ke tempat kejadian dan melakukan olah TKP untuk mencari tahu penyebab meninggalnya korban.
"Kami masih lakukan penyelidikan atas kasus ini. Kami harapkan teman-teman wartawan bisa bersabar untuk perkembangan kasus selanjutnya," ujar Aipda Anam pula.
Baca juga: Dua tersangka pembunuh WN Inggris dibawa ke Bali
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020
Tags: