Jakarta (ANTARA News) - Pencipta kartun animasi nasional mengharapkan karyanya dapat diputar di televisi lokal dan ditonton seluruh masyarakat negeri.
"Kami berharap ada stasiun televisi yang tertarik membeli hak siar kartun lokal ini dan seluruh masyarakat dapat menikmatinya," kata Ahmad Dahlan, seorang kreator animasi asal Yogyakarta, di Jakarta, Jumat.
Dia menjelaskan saat ini pihaknya telah selesai membuat sebuah program kartun 12 seri bertajuk Abdan. Kartun ini merupakan hasil karya tim dari Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) AMIKOM dan bercerita tentang seorang anak lelaki kecil yatim piatu serta lika-liku kehidupan yang dialaminya.
"Cerita Abdan memiliki pesan moral tersendiri dan cocok untuk ditonton keluarga Indonesia," katanya.
Walaupun masih baru dalam proses pembuatannya, Dahlan yakin cerita Abdan dapat menembus standar penayangan stasiun televisi swasta di Indonesia.
Selain Abdan, Dahlan menyatakan pihaknya saat ini tengah membuat satu kartun dalam bentuk tiga dimensi berjudul Aji Saka The Chronicles of Java Island. Menurut Dahlan, kartun yang bergenre laga ini dibuat berdasarkan cuplikan kisah epos Ramayana dalam sejarah pulau Jawa.
"Saat ini Ajisaka baru dalam tahap rampung 50 persen dan akan ditawarkan kepada investor yang berminat membiayai proyek ini" katanya.
Sebelumnya, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik, menyatakan pemerintah akan berusaha mendorong televisi nasional untuk memutar film-film animasi karya anak bangsa.
"Hal ini penting karena film animasi anak yang diputar di televisi saat ini didominasi oleh film asing. Pemerintah dalam waktu dekat akan mencoba bermusyawarah dengan beberapa perwakilan tv nasional untuk membicarakan hal ini," katanya.
Menurut menteri, masyarakat Indonesia perlu diberi kesempatan untuk melihat hasil karya anak negeri sendiri.(*)
Animator Nasional Harapkan Karyanya Dilirik TV Nasional
27 Juni 2009 06:26 WIB
Salah satu stan saat pameran Pekan Produk Kreatif Indonesia (PPKI)2009,Jumat (26/6) di Jakarta Convention Center, Jakarta (ANTARA/Andika Wahyu)
Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2009
Tags: