New York (ANTARA News/AFP) - Saham-saham Wall Street berakhir "mixed" (beragam) pada Jumat waktu setempat, karena para investor sebagian besar melakukan aksi ambil untung dari sebuah kenaikan kuat sehari sebelumnya dan berbalik hati-hati jelang akhir pekan.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 34,01 poin (0,40 persen) mengakhiri pekan ini pada 8.438,39, sehari setelah mencatat kenaikan tiga angka pertama sejak 1 Juni.

Indeks saham teknologi dominan Nasdaq naik 8,68 poin (0,47 persen) ke 1,838.22 sedangkan indeks Standard & Poor`s 500 menyusut 1,36 poin (0,15 persen) menjadi 918,90.

Indeks saham blue-chip Dow dan S & P 500 mencatat penurunan mereka untuk kedua pekan berturut-turut karena para investor kembali berhati-hati mengenai prospek pemulihan ekonomi.

Sebagian besar saham jatuh sejak bel pembukaan perdagangan hari terakhir pekan ini, dengan para investor merealisasikan keuntungan dan mempertimbangkan data beragam pemerintah yang dirilis pada Jumat pada pendapatan dan belanja pribadi.

Para pedagang mengambil "nafas menganalisis rally kemarin dan karena lebih besarnya daripada perkiraan kenaikan pendapatan pribadi dan dalam baris data inflasi membantu pasar mengatasi beberapa penurunan pasar awal perdagangan," kata analis di Charles Schwab & Co dalam sebuah catatan kepada kliennya.

Belanja konsumen AS meningkat mocerat pada Mei walaupun pendapatan pribadi melonjak didukung dimulainya belanja besar-besaran pemerintah untuk mengeluarkan ekonomi dari resesi, data resmi menunjukkan.

Departemen perdagangan melaporkan belanja konsumen AS naik tipis 0,3 persen pada Mei dari April sejalan dengan perkiraan para ekonom.

Tetapi data menunjukkan bahwa tingkat tabungan pribadi meningkat ke posisi tertinggi 15 tahun karena pendapatan melonjak, mengindikasikan konsumen berhati-hati dalam pengeluaran di tengah meningkatnya pengangguran dan jatuhnya nilai rumah.

Lemahnya kenaikan belanja pribadi -- yang mencatat dua pertiga dari kegiatan ekonomi AS -- menyusul revisi datar data untuk April, yang turun 0,3 persen pada Maret dan meningkat 0,4 persen pada Februari.

Pendapatan pribadi melonjak 1,4 persen pada Mei, kenaikan terkuat dalam setahun, namun departemen dicatat bahwa peningkatan ini disebabkan oleh paket stimulus 787 miliar dolar AS yang diluncurkan oleh Presiden Barack Obama pada Februari.

Beberapa analis membaca dengan hati-hati data terbaru mengenai jalur perekonomian AS.

"Terjadi berlebihan pada laporan Mei, namun, itu sesuai dengan perkiraan," kata analis dari Briefing.com, Patrick O`Hare.

Ia mengatakan, jika manfaat, seperti penurunan pajak pribadi, di bawah program stimulus yang dikeluarkan, pendapatan riil pribadi "ini hanya naik 0,2 persen pada Mei, bukan yang dilaporkan meningkat 1,6 persen.

Saham konsumen dan energi berada di bawah tekanan karena data ekonomi menunjukkan bahwa konsumen menyimpan uang mereka daripada menghabiskan uang yang diterima sebagai bagian dari paket stimulus, kata analis Charles Schwab.

Di antara saham yang turun, raksasa ruang angkasa Boeing, melemah 1,53 persen menjadi 41,88 dolar AS setelah Qantas Australia membatalkan pesanan tiga miliar dolar AS untuk 15 pesawat Boeing 787 Dreamliner.

Saham teknologi didukung oleh saham produsen Smartphone, Palm, yang naik 15,69 persen menjadi 16,22 dolar AS setelah mencatat kerugian lebih kecik daripada perkiraan di tengah tingginya ekspektasi penjualan.

Imbal hasil (yield) pada obligasi negara AS berjangka 10-tahun turun menjadi 3,506 persen dari 3,546 persen pada Kamis dan pada obligasi negara 30-tahun turun menjadi 4,303 persen dari 4,329 persen. Harga dan yield obligasi bergerak dalam arah berlawanan.(*)