Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR mengungkapkan proyek jalan Tol Layang Jakarta Outer Ring Road (JORR) 2 ruas Cikunir-Ulujami ditujukan untuk mengatasi kemacetan di jalan tol JORR sekarang.

"Diharapkan nantinya jalan tol ini untuk meningkatkan kapasitas jalan tol JORR eksisting dan kawasan Jabodetabek secara umum, serta juga untuk mengatasi kemacetan pada jam-jam puncak di jalan tol JORR sekarang," ujar Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Infrastruktur Jalan dan Jembatan Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Reni Ahiantini dalam acara penjajakan minat pasar di Jakarta, Kamis.

Menurut Reni, proyek Jalan Tol Layang JORR 2 Ruas Cikunir-Ulujami merupakan prakarsa badan usaha konsorsium PT MMN, PT Acset Indonusa Tbk dan PT Adhi Karya (Persero), serta juga bagian dari rencana jaringan jalan tol Jabodetabek yang dibangun di atas tol Jakarta Outer Ring Road.

"(Tol) ini memiliki panjang 21,5 Km dengan titik awal di daerah Jati Asih dan titik akhir berada di junction Ulujami," katanya.

Untuk aspek pembiayaan, biaya investasi untuk proyek ini sebesar Rp21,56 triliun, kemudian juga ada biaya pengadaan lahan Rp1,64 triliun dan biaya konstruksi Rp13,71 triliun dengan perhitungan sementara economic internal rate of return atau EIRR 13,8 persen.

"Nantinya diperhitungkan konstruksi akan dimulai pada akhir 2021, sehingga operasional akan berada di akhir 2023," ujar Reni.

Di samping itu, proyek ini juga direncanakan memiliki lebar lajur 3,5 meter, kecepatan rencana 80 Km/jam, lebar median dua meter, jumlah junction dua yakni Antasari dan Jati Asih, kemudian satu on/off ramp di Jagorawi.

Perkiraan lalu lintas awal, ketika tol layang ini dioperasionalkan pada tahun 2023 nanti, mencapai 72.482 kendaraan per hari.

Sebelumnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Kamis menggelar penjajakan minat pasar untuk lima proyek jalan tol dan satu jembatan bernilai triliunan rupiah secara virtual kepada calon investor.

Keenam proyek yang ditawarkan oleh Kementerian PUPR pada Kamis (30/4) itu terdiri dari lima proyek jalan tol dan satu jembatan. Untuk lima proyek tol yang ditawarkan yakni proyek jalan tol Semanan-Balaraja dengan biaya investasi Rp15,52 triliun berstatus siap untuk dilelangkan, kemudian proyek jalan tol Cikunir-Ulujami dengan biaya investasi Rp21,56 triliun berstatus review dokumen lelang, lalu proyek jalan tol Sentul Selatan - Karawang Barat dengan biaya investasi Rp15,37 triliun berstatus review dokumen lelang.

Proyek tol lainnya yang ditawarkan adalah proyek tol akses Patimban dengan biaya investasi Rp7,52 triliun berstatus penyusunan dokumen lelang dan proyek tol Semarang Harbour dengan biaya investasi Rp11,76 triliun berstatus evaluasi dokumen pra-studi kelayakan. Adapun proyek jembatan yang ditawarkan yakni proyek jembatan Batam-Bintan dengan biaya investasi Rp8,77 triliun berstatus penyusunan dokumen pra-studi kelayakan.

Baca juga: Jasa Marga targetkan tangga darurat Japek Layang selesai akhir bulan
Baca juga: Jasa Marga lakukan pelebaran dan pengerasan Jalan Tol Japek Layang
Baca juga: Pelanggaran aturan PSBB di ruas tol JORR seksi S turun drastis