Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 12 ribuan orang saksi disiapkan untuk mengawal perolehan suara pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono di wilayah DKI
Jakarta pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2009.

Ketua Tim Kampanye Daerah SBY-Boediono DKI Jakarta, Adang Daradjatun, di Jakarta Jumat mengatakan, 12 ribuan saksi tersebut merupakan hasil penyaringan terhadap orang-orang yang pernah menjadi saksi dalam Pemilu dan dinilai baik kinerjanya.

"Kita tentu lebih memilih yang berpengalaman dan juga punya kedisiplinan untuk mengawal suara sejak di TPS (Tempat Pemungutan Suara, red)," kata Adang.

Ribuan saksi tersebut direkrut dari kalangan partai-partai pendukung pasangan SBY-Boediono.

Meski demikian, Adang mengakui porsi terbesar para saksi adalah mereka yang pernah menjadi saksi bagi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di pemilu legilatif April lalu.

Untuk menyamakan persepsi tentang tata cara penghitungan dan pengawalan suara, Kamis (25/6), tim mengadakan pelatihan terhadap 200 orang yang ditunjuk sebagai pelatih dan pembimbing bagi 12 ribuan saksi di tingkat TPS.

Dalam pelatihan ini peserta dibekali aturan main pemilihan, pencontrengan yang sah dan tidak sah, form-form yang mesti menjadi perhatian para saksi serta
modus-modus kecurangan serta penyelesaian masalah di lapangan.

Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta Triwisaksana mengatakan, target kemenangan SBY-Boediono sebesar 70 persen di Jakarta bukan hal mudah bila tidak disertai ketangguhan para saksi dalam mengawal suara.

"Jangan sampai ada data yang berkurang ketika sudah sampai penghitungan di PPK ke KPU Kota atau KPU Kota ke KPUD. Kami berharap Pilpres kali ini cukup satu kali putaran," katanya.

Oleh karena itu, kata Triwisaksana, PKS siap bila diberi amanah mengawal sebagian besar TPS di Jakarta yang diperkirakan mencapai 12501 TPS.

"Kader PKS terbukti amanah dan tangguh dalam mengawal suara di Pemilu-Pemilu sebelumnya," katanya.

(*)