Jakarta,(ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengurangi jumlah pertanyaan dalam debat capres-cawapres pada putaran terakhir sehingga peserta debat lebih leluasa untuk menjawab pertanyaan yang disampaikan moderator, kata anggota KPU I Gusti Putu Artha di Jakarta.

Menurut Putu, perbaikan materi debat tersebut berdasarkan rapat antara KPU dengan anggota tim Kampanye Nasional (Kamnas) pasangan capres-cawapres yang dilaksanakan di kantor KPU Jumat siang.

Pengurangan jumlah pertanyaan diantaranya pada sesi dua yaitu pertanyaan untuk semua dari sebelumnya empat pertanyaan menjadi dua pertanyaan.

Sehingga waktu untuk menjawab bagi capres-cawapres semakin panjang. Pertanyaan juga tidak boleh normatif dan moderartor tidak boleh banyak mengambil waktu debat.

Pertanyaan kata dia, juga akan dibuat lebih fokus, sehingga pembahasan lebih tuntas, tidak mengambang.

Gusti menambahkan, setting tempat juga akan diperbaiki yaitu penonton dibuat melingkar dan tim Kamnas akan diberikan kesempatan untuk memberikan yel-yel sebagai tanda semangat bagi capres-cawapres yang berdebat.

Sementara itu tim Kamnas Jusuf Kalla-Wiranto, Burhanudin Napitulu mengatakan, pihak televisi penyelenggara pemilu juga lebih fokus dalam menyorot narasumber yang sedang menjawab pertanyaan.

Menurut dia, yang terjadi, pada saat capres menjelaskan, kadang-kadang sorot kamera dialihkan ke penonton atau tim pendukung. Hal tersebut sangat merugikan karena bisa memecah konsentrasi.

Burhanudian juga meminta agar pertanyaan juga tidak normatif, tetapi pilihan, seperti pada saat pertanyaan soal utang, yaitu apakah anda akan berutang lagi atau tidak, sehingga jawabannya tegas.

"Bayangkan waktu dua menit untuk empat pertanyaan, kan luar biasa ketatnya," kata dia.(*)