Di Kotawaringin Timur-Kalteng, positif COVID-19 naik jadi 14 orang
30 April 2020 16:15 WIB
Bupati Kotawaringin Timur, Kalteng Supian Hadi saat memberikan keterangan pers di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur di Sampit, Kamis (30/4/2020). (FOTO ANTARA/Norjani
Sampit, Kalteng (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur, Provinsi Kalimantan Tengah menyatakan jumlah warga di daerah itu yang terjangkit COVID-19 terus bertambah di mana hingga Kamis ini sudah sebanyak 14 orang, termasuk dua orang meninggal dunia.
"Untuk itu, kami meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan karena dengan bertambahnya jumlah pasien positif COVID-19 ini maka ODP (orang dalam pemantauan) juga akan bertambah. Kami kembali memohon masyarakat untuk tetap berada di rumah untuk menghindari penularan," kata Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur di Sampit, Kamis.
Ia menyebutkan, total ada 14 kasus positif COVID-19 di Kotawaringin Timur. Dari jumlah tersebut, dua orang meninggal dunia, satu orang sembuh dan 11 orang masih dirawat di ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit.
Dua kasus positif COVID-19 baru, kata dia, yakni pasien nomor 13 dan 14 yang merupakan pasien yang meninggal dunia pada 24 April lalu dan seorang warga yang berstatus orang dalam pengawasan (ODP).
Ia mengatakan awalnya hasil pemeriksaan "swab" terhadap pasien 13 menunjukkan negatif, namun hasil pemeriksaan terakhir menunjukkan hasil positif COVID-19.
Meski saat meninggal dunia belum ada hasil pemeriksaan "swab", namun saat itu penyelenggaraan jenazah terhadap pasien 13 dilakukan sesuai protokol penanganan COVID-19.
Dari penelusuran riwayat kontak erat, kata dia, diketahui pasien laki-laki berusia 55 tahun yang merupakan warga Kecamatan Baamang tersebut diduga terpapar dari pasien positif COVID-19 dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Sementara itu pasien positif COVID-19 nomor 14 yang merupakan warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, termasuk klaster Gowa. Tim kesehatan terus terus memantau kondisi orang-orang yang ada kontak erat dengan pasien tersebut.
Ia meminta masyarakat membantu pemerintah memutus mata rantai penularan COVID-19 dengan menjalankan anjuran pemerintah untuk tetap di rumah, menggunakan masker jika harus keluar rumah, menjaga jarak, beristirahat dan olahraga yang cukup.
Dia juga menyampaikan apresiasi sekaligus memberi semangat kepada semua pihak, khususnya tim medis dan tenaga kesehatan untuk tetap bersemangat. Semoga mendoakan agar mereka selalu sehat dan seluruh pasien positif COVID-19 segera sembuh.
"Kami berharap masyarakat mematuhi anjuran pemerintah untuk pencegahan COVID-19. Kalau masyarakat mematuhi anjuran pemerintah, kita tidak perlu sampai memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Kita berdoa bersama semoga wabah COVID-19 ini segera berakhir," demikian Supian Hadi.
Baca juga: Pemkab Kotawaringin Timur pantau 11 orang terkait COVID-19
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Kotawaringin Barat bertambah lima
Baca juga: Hasil pemeriksaan swab dua tenaga kesehatan di Kalteng positif
Baca juga: Cegah COVID-19, Kotawaringin Timur perketat pemeriksaan di perbatasan
"Untuk itu, kami meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan karena dengan bertambahnya jumlah pasien positif COVID-19 ini maka ODP (orang dalam pemantauan) juga akan bertambah. Kami kembali memohon masyarakat untuk tetap berada di rumah untuk menghindari penularan," kata Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kotawaringin Timur di Sampit, Kamis.
Ia menyebutkan, total ada 14 kasus positif COVID-19 di Kotawaringin Timur. Dari jumlah tersebut, dua orang meninggal dunia, satu orang sembuh dan 11 orang masih dirawat di ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit.
Dua kasus positif COVID-19 baru, kata dia, yakni pasien nomor 13 dan 14 yang merupakan pasien yang meninggal dunia pada 24 April lalu dan seorang warga yang berstatus orang dalam pengawasan (ODP).
Ia mengatakan awalnya hasil pemeriksaan "swab" terhadap pasien 13 menunjukkan negatif, namun hasil pemeriksaan terakhir menunjukkan hasil positif COVID-19.
Meski saat meninggal dunia belum ada hasil pemeriksaan "swab", namun saat itu penyelenggaraan jenazah terhadap pasien 13 dilakukan sesuai protokol penanganan COVID-19.
Dari penelusuran riwayat kontak erat, kata dia, diketahui pasien laki-laki berusia 55 tahun yang merupakan warga Kecamatan Baamang tersebut diduga terpapar dari pasien positif COVID-19 dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Sementara itu pasien positif COVID-19 nomor 14 yang merupakan warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, termasuk klaster Gowa. Tim kesehatan terus terus memantau kondisi orang-orang yang ada kontak erat dengan pasien tersebut.
Ia meminta masyarakat membantu pemerintah memutus mata rantai penularan COVID-19 dengan menjalankan anjuran pemerintah untuk tetap di rumah, menggunakan masker jika harus keluar rumah, menjaga jarak, beristirahat dan olahraga yang cukup.
Dia juga menyampaikan apresiasi sekaligus memberi semangat kepada semua pihak, khususnya tim medis dan tenaga kesehatan untuk tetap bersemangat. Semoga mendoakan agar mereka selalu sehat dan seluruh pasien positif COVID-19 segera sembuh.
"Kami berharap masyarakat mematuhi anjuran pemerintah untuk pencegahan COVID-19. Kalau masyarakat mematuhi anjuran pemerintah, kita tidak perlu sampai memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Kita berdoa bersama semoga wabah COVID-19 ini segera berakhir," demikian Supian Hadi.
Baca juga: Pemkab Kotawaringin Timur pantau 11 orang terkait COVID-19
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Kotawaringin Barat bertambah lima
Baca juga: Hasil pemeriksaan swab dua tenaga kesehatan di Kalteng positif
Baca juga: Cegah COVID-19, Kotawaringin Timur perketat pemeriksaan di perbatasan
Pewarta: Kasriadi/Norjani
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020
Tags: