Jakarta (ANTARA) - KONI Pusat berharap persiapan PON Papua, termasuk pembangunan venue dan persiapan akomodasi bisa tetap berjalan, meski pelaksanaan pesta empat tahunan itu sudah diputuskan diundur selama setahun.

"Meski ada COVID-19 progresnya mungkin tidak sesuai jadwal, tapi minimal tetap harus ada pergerakan," kata Wakil Ketua Umum KONI Pusat Suwarno saat dihubungi media, Kamis.

Suwarno mengungkapkan bahwa masih ada beberapa venue yang bahkan belum mulai dibangun.

Venue seperti lapangan panahan dan dayung, kata dia, baru ada tribun penontonnya saja. Kemudian, dukungan rumah susun di Marauke dan Jayapura pun saat ini masih dalam proses lelang Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Baca juga: PON Papua diperkirakan digelar awal Oktober tahun depan

Padahal jika sesuai jadwal, pembangunan venue ditargetkan selesai pada Juli. Meski begitu, hal tersebut diharapkan jalan terus, meski terkendala kondisi saat ini.

Kendala yang dimaksud adalah adanya pembatasan yang diberlakukan di Papua, yang membuat distribusi bahan baku dan peralatan yang diimport dari luar negeri terhambat. Belum lagi, negara-negara produsen yang tadinya diharapkan bisa menyuplai peralatan-peralatan olahraga juga mengalami kondisi yang sama.

"Dengan kondisi seperti itu, sudah pasti kekuatan akan berkurang jadi 50 persen. Target penyelesaian pun akan disesuaikan dengan perkembangan situasi,"

"Di Timika baru lelang untuk pembangunan panjat tebing, dan GOR biliar masih menunggu anggaran tahap berikutnya. Tapi progres harus jalan terus meski tidak signifikan," pungkas dia.

Baca juga: PUPR akan perpanjang konstruksi infrastruktur PON XX Papua hingga 2021