Los Angeles/New York (ANTARA News) - Bintang pop Michael Jackson di akhir hayatnya ternyata meninggalkan banyak utang dan tidak sempat melaksanakan rencana comeback yang diharapkan akan menghapus masalah keuangannya.
Si pemilik julukan "King of Pop" (raja musik pop) itu meninggal secara mendadak pada hari Kamis dalam usia 50 tahun setelah berkarier selama 40 tahun. Salah satu pencapaian Jackson adalah albumnya "Thiller" yang hingga kini menempati posisi album terlaris sepanjang masa.
Biarpun jadi "raja" dan meraup ratusan juta dolar sebagai salah satu bintang pop paling sukses sepanjang masa, Jackson punya utang 500 juta dolar (sekitar Rp5 triliun) seperti dikutip sumber The Wall Street Journal awal bulan ini.
Aset utamanya antara lain hak cipta lagu-lagunya dan bagian atas katalog lagu Beatles. Sumber di industri musik memperkirakan nilainya sekitar 1 miliar dolar.
Karier dan citra Jackson jadi pudar dengan masalah-masalah keuangan dan hukum yang makin runyam pada tahun-tahun terakhir.
Jackson, yang terkenal "gila belanja" mainan dan barang antik itu, pada tahun 2005 dituduh menghabiskan antara 20 juta dolar dan 30 juta dolar lebih banyak daripada penghasilannya selama setahun . Saat itu dia sedang menjalani persidangan kasus pencabulan anak-anak.
Gaya hidup mewahnya sebagian terbiayai oleh pinjaman 200 juta dolar dengan jaminan haknya atas katalog Beatles yang didapat lewat patungan dengan suatu perusahaan swasta.
Jackson pada November tahun lalu juga harus menyerahkan kepemilikan rumahnya, Neverland kepada perusahaan real estate atas pinjamannya senilai 23 juta dolar.
Jackson berencana memperbaiki keberuntungannya dengan menggelar comeback besar-besaran di London pada musim panas ini. Konser tersebut akan menjadi yang pertama kali sejak tur terakhir 12 tahun lalu.
Promotor acara tersebut, AEG Live, merencanakan 50 konser namun kematian Jackson membuat mereka bisa rugi 40 juta dolar jika asuransi tidak menanggung ganti rugi biaya yang sudah dikeluarkan untuk persiapan acara tersebut, seperti dilaporkan Billboard.
Reuters melaporkan, keuangan Jackson justru mungkin membaik justru karena dia meninggal. Perusahaan rekaman Sony Music Entertainment kemungkinan besar akan menerbitkan versi-versi spesial dari album-album terlaris Jackson bahkan tidak mustahil rekaman-rekaman langka.
Rapper Chuck D dari kelompok Public Enemy, kepada Reuters mengatakan bahwa Jackson telah menaikkan standard musik dan pertunjukan, namun dia juga menjadi korban dari budaya pesohor.
"Jackson mungkin meninggal akibat hancur hati dan jiwanya ... Dia menjadi korban dunia pesohor dan dia tidak bisa terlatih untuk berhenti dari dunia itu." (*)
Michael Jackson Tinggalkan Banyak Utang
26 Juni 2009 13:28 WIB
michael jackson (reuters)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009
Tags: