Pamekasan (ANTARA News) - Bunga Puspa Sari akhirnya terpilih sebagai "Putri Batik 2009" dalam babak final pemilihan putri batik yang digelar pemerintah kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Kamis malam.

Siswi sekolah menengah atas (SMA) negeri 3 Pamekasan ini mampu menyisihkan sembilan calon putri batik lainnya yang masuk dalam sepuluh besar dari 37 peserta yang mendaftar sebagai calon putri batik di kabupaten yang telah mencanangkan sebagai kota batik ini.

Anak dari pasangan suami istri Ismail dan Wahyuningsih warga Jalan Kesehatan Pamekasan mampu meraih rekor tertinggi diantara para peserta calon putri batik yang masuk dalam sepuluh besar pada malam final pemilihan yang digelar di lapangan tenis Arek Lancor Pamekasan, dengan nilai 1.026.

"Ada tiga hal yang menjadi point penilaian dewan juri dalam menetapkan siapa saja yang berhak meraih juara dalam pemilihan putri batik ini," kata ketua dewan juri pemilihan putri batik 2009, Rin Hendro.

Ketiga jenis penilaian tersebut meliputi, wawasan dan pengetahuan, keserasian penampilan dan etika.

Selain Bunga Puspa Sari, ada lima remaja putri lainnya yang meraih juara dalam pemilihan putri batik 2009 yang digelar Pemkab sebagai rangkaian dari pencanangan Pamekasan sebagai kota batik tersebut. Masing-masing Riza Umami sebagai wakil I. Peserta dengan nomor urut 34, siswi SMA negeri 2 Pamekasan ini mampu meraih nilai 1.021, hanya kalah lima angka dari peraih juara pertama, Bunga Puspa Sari.

Wakil putri batik kedua diraih Yulianti Asri dengan jumlah nilai1.013. Juara harapan I, Muliana Fitriyah dengan nilai 1.008, dan Yuliatus Zarkiyah sebagai juara harapan II dengan jumlah nilai 995 serta Mutia Edsa sebagai putri batik favorit.

"Sebelumnya saya tidak mengira akan terpilih sebagai putri batik," kata Bunga Puspa Sari kepada wartawan seusai meneri penghargaan berupa tropi dan sejumlah uang dari pihak panitia yang diserahkan oleh Wakil Bupati Pamekasan, Kadarisman Sastrodiwirdjo.

Puspa Sari berjanji, akan berupa memperkenalkan batik tulis Pamekasan dalam berbagai kegiatan penting di Madura, termasuk lebih memasyarakatkan batik di kalangan lembaga pendidikan dan para pelajar di Madura.

Layaknya pemilihan putri Indonesia, pemilihan "Putri Batik 2009" pada Kamis (25/6) malam ini juga menggunakan sistem audisi dengan melibatkan sebanyak tujuh orang dewan juri dari berbagai profesi. Seperti praktisi media, pengusaha, pengrajin batik, seniman, bahkan ada juga dari kalangan pengusaha.(*)