KKP gandeng BUMN Perinus-Perindo serap hasil perikanan
29 April 2020 21:05 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam acara penandatangan perjanjian fasilitas pinjaman antara KKP melalui Badan Layanan Usaha Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLULPMUKP) dengan Perum Perindo dan Perinus di Jakarta, Rabu (29/4/2020). ANTARA/HO-KKP/am.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng BUMN PT Perikanan Nusantara (Perinus) dan Perum Perikanan Indonesia (Perindo) dengan mengucurkan pinjaman masing-masing Rp30 miliar terkait penyerapan hasil perikanan di tengah pandemi COVID-19.
"Ini salah satu upaya yang kita lakukan untuk menyerap hasil perikanan. Harapannya bisa berdampak luas membantu nelayan dan pembudidaya. Tidak ada lagi ke depan ikan dikubur, tidak ada lagi ikan dibuang ke laut," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam acara penandatangan perjanjian fasilitas pinjaman antara KKP melalui Badan Layanan Usaha Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP) dengan Perum Perindo dan Perinus berlangsung di Gedung Mina Bahari IV, Jakarta, Rabu.
Ia memaparkan, dana total Rp60 miliar tersebut diperkirakan mampu menyerap 3.000 ton produk perikanan yang berasal dari mitra BUMN, nasabah Bank Mikro Nelayan BLU LPMUKP, serta nelayan dan pembudidaya ikan lainnya.
Pinjaman BLU LPMUKP, merupakan fasilitas pinjaman awal agar kedua BUMN itu dapat segera menyerap hasil nelayan dan pembudidaya ikan.
Penyerapan hasil perikanan oleh Perinus dan Perindo diyakini Menteri Kelautan dan Perikanan, sekaligus sebagai langkah antisipasi praktik spekulan. "Ini menjadi intervensi untuk menghindari spekulan di lapangan," ucapnya.
Baca juga: KKP-Kementerian BUMN konsepkan penyerapan tangkapan hasil nelayan
Menteri Edhy optimistis bahwa sektor kelautan dan perikanan memiliki peranan penting selama periode pandemi maupun pasca-COVID-19.
Untuk itu, KKP mendorong BUMN Perikanan memainkan peranan yang lebih besar lagi, terutama untuk menjamin berlangsungnya kegiatan usaha pemasaran produk perikanan.
Menteri Edhy juga mendorong kalangan perbankan, terutama dari Bank Himbara, untuk dapat menambah alokasi kebutuhan pendanaan dari BUMN Perikanan untuk menyerap lebih besar lagi hasil tangkapan nelayan dan produk pembudidaya ikan.
Baca juga: HNSI harapkan pemerintah beli hasil tangkapan nelayan
Direktur BLU LPMUKP, Syarif Syahrial menjelaskan bahwa penyerapan hasil nelayan dan pembudidaya ikan sangat penting bagi debitur LPMUKP dalam menjalankan usahanya.
Dalam waktu dekat LPMUKP juga berencana memberikan dukungan pembiayaan bagi pemasaran produk rumput laut, terutama dalam kerangka Sistem Resi Gudang.
"Kita semua berharap, BUMN Perikanan dapat segera menyerap hasil nelayan dan pembudidaya ikan kita. Dukungan fasilitas pinjaman LPMUKP ini kami harapkan mampu membantu BUMN Perikanan kita dalam menjalankan tugasnya di masa yang sulit ini," ujar Syarif.
Sementara itu, Dirut Perum Perindo Farida Mokodompit menjelaskan, penyerapan hasil perikanan segera dilakukan melalui lima cabang dan 23 unit yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Perum Perindo juga akan berkoordinasi dengan pihak lain, untuk memperluas penyerapan.
Farida berharap, pun langkah KKP memberikan fasilitas pinjaman diikuti oleh kementerian lain dan perbankan.
"Kami berharap ini merupakan stimulus pertama yang akan diikuti kementerian lain dan perbankan. Dengan adanya komitmen bersama membantu nelayan, saya pikir ini merupakan upaya terbaik yang bisa kita lakukan sehingga nelayan tak rugi saat wabah ini," tandas Farida.
Baca juga: Perum Perindo siap menyerap tangkapan nelayan dan pembudidaya ikan
Baca juga: KKP - Perinus jajaki kerja sama pengelolaan gudang pendingin
"Ini salah satu upaya yang kita lakukan untuk menyerap hasil perikanan. Harapannya bisa berdampak luas membantu nelayan dan pembudidaya. Tidak ada lagi ke depan ikan dikubur, tidak ada lagi ikan dibuang ke laut," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam acara penandatangan perjanjian fasilitas pinjaman antara KKP melalui Badan Layanan Usaha Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP) dengan Perum Perindo dan Perinus berlangsung di Gedung Mina Bahari IV, Jakarta, Rabu.
Ia memaparkan, dana total Rp60 miliar tersebut diperkirakan mampu menyerap 3.000 ton produk perikanan yang berasal dari mitra BUMN, nasabah Bank Mikro Nelayan BLU LPMUKP, serta nelayan dan pembudidaya ikan lainnya.
Pinjaman BLU LPMUKP, merupakan fasilitas pinjaman awal agar kedua BUMN itu dapat segera menyerap hasil nelayan dan pembudidaya ikan.
Penyerapan hasil perikanan oleh Perinus dan Perindo diyakini Menteri Kelautan dan Perikanan, sekaligus sebagai langkah antisipasi praktik spekulan. "Ini menjadi intervensi untuk menghindari spekulan di lapangan," ucapnya.
Baca juga: KKP-Kementerian BUMN konsepkan penyerapan tangkapan hasil nelayan
Menteri Edhy optimistis bahwa sektor kelautan dan perikanan memiliki peranan penting selama periode pandemi maupun pasca-COVID-19.
Untuk itu, KKP mendorong BUMN Perikanan memainkan peranan yang lebih besar lagi, terutama untuk menjamin berlangsungnya kegiatan usaha pemasaran produk perikanan.
Menteri Edhy juga mendorong kalangan perbankan, terutama dari Bank Himbara, untuk dapat menambah alokasi kebutuhan pendanaan dari BUMN Perikanan untuk menyerap lebih besar lagi hasil tangkapan nelayan dan produk pembudidaya ikan.
Baca juga: HNSI harapkan pemerintah beli hasil tangkapan nelayan
Direktur BLU LPMUKP, Syarif Syahrial menjelaskan bahwa penyerapan hasil nelayan dan pembudidaya ikan sangat penting bagi debitur LPMUKP dalam menjalankan usahanya.
Dalam waktu dekat LPMUKP juga berencana memberikan dukungan pembiayaan bagi pemasaran produk rumput laut, terutama dalam kerangka Sistem Resi Gudang.
"Kita semua berharap, BUMN Perikanan dapat segera menyerap hasil nelayan dan pembudidaya ikan kita. Dukungan fasilitas pinjaman LPMUKP ini kami harapkan mampu membantu BUMN Perikanan kita dalam menjalankan tugasnya di masa yang sulit ini," ujar Syarif.
Sementara itu, Dirut Perum Perindo Farida Mokodompit menjelaskan, penyerapan hasil perikanan segera dilakukan melalui lima cabang dan 23 unit yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Perum Perindo juga akan berkoordinasi dengan pihak lain, untuk memperluas penyerapan.
Farida berharap, pun langkah KKP memberikan fasilitas pinjaman diikuti oleh kementerian lain dan perbankan.
"Kami berharap ini merupakan stimulus pertama yang akan diikuti kementerian lain dan perbankan. Dengan adanya komitmen bersama membantu nelayan, saya pikir ini merupakan upaya terbaik yang bisa kita lakukan sehingga nelayan tak rugi saat wabah ini," tandas Farida.
Baca juga: Perum Perindo siap menyerap tangkapan nelayan dan pembudidaya ikan
Baca juga: KKP - Perinus jajaki kerja sama pengelolaan gudang pendingin
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2020
Tags: