Kominfo: sistem Bersatu Lawan COVID-19 bermanfaat untuk masyarakat
29 April 2020 19:32 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) RI Johnny G Plate (kanan) di sela-sela konferensi pers daring yang dilakukan di Jakarta, Senin (23/3/2020). ANTARA/Kementerian Kominfo RI/pri.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menjelaskan sistem integrasi data Bersatu lawan COVID-19 berguna untuk membantu masyarakat dan pengambil kebijakan saat situasi pandemi virus corona baru (COVID-19).
"Kominfo bersama dengan mitra lainnya, dalam hal ini BNPB, Kementerian Kesehatan dan lembaga terkait lainnya, secara intensif bekerja untuk mengembangkan sistem integrasi data nasional yang kita sebut Bersatu Lawan COVID-19," kata Johnny saat peluncuran yang disiarkan secara online, Rabu.
Integrasi data nasional Bersatu Lawan COVID-19 memiliki dua fungsi, masing-masing ditujukan untuk pengambil kebijakan dan masyarakat.
Bagi pengambil kebijakan, sistem ini memberikan data antara lain berupa data kependudukan, kesehatan dan logistik dari 514 kabupaten/kota dan 34 provinsi. Data-data tersebut dapat digunakan untuk mengambil kebijakan yang akurat, terukur dan efektif.
Sementara bagi masyarakat, data tersebut dapat diakses di situs resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, covid19.go.id, yang sudah dikembangkan agar data tersebut dapat dilihat oleh publik.
Platform tersebut dilengkapi dengan fitur chatbot, pelaporan mandiri, klarifikasi hoaks, informasi tentang telemedicine dan rumah sakit rujukan.
Sistem Bersatu Lawan COVID juga akan dilengkapi dengan data dari layanan konseling psikologi Sehat Jiwa, Sejiwa, yang baru diluncurkan.
Menurut Johnny, sistem ini melengkapi inisiatif sebelumnya untuk mengurangi penyebaran virus corona melalui aplikasi PeduliLindungi.
"Aplikasi ini terjamin keamanannya dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menghindari tempat-tempat yang rawan penyebaran COVID-19," kata Johnny.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Johnny mengimbau masyarakat untuk mengunduh aplikasi PeduliLindungi agar sistem integrasi data tersebut bisa membantu memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Baca juga: Kominfo dukung layanan konseling Sejiwa
Baca juga: Kominfo tunda aturan tentang penyelenggaraan jasa telekomunikasi
Baca juga: Menkominfo harap startup kolaborasi untuk atasi pandemi
"Kominfo bersama dengan mitra lainnya, dalam hal ini BNPB, Kementerian Kesehatan dan lembaga terkait lainnya, secara intensif bekerja untuk mengembangkan sistem integrasi data nasional yang kita sebut Bersatu Lawan COVID-19," kata Johnny saat peluncuran yang disiarkan secara online, Rabu.
Integrasi data nasional Bersatu Lawan COVID-19 memiliki dua fungsi, masing-masing ditujukan untuk pengambil kebijakan dan masyarakat.
Bagi pengambil kebijakan, sistem ini memberikan data antara lain berupa data kependudukan, kesehatan dan logistik dari 514 kabupaten/kota dan 34 provinsi. Data-data tersebut dapat digunakan untuk mengambil kebijakan yang akurat, terukur dan efektif.
Sementara bagi masyarakat, data tersebut dapat diakses di situs resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, covid19.go.id, yang sudah dikembangkan agar data tersebut dapat dilihat oleh publik.
Platform tersebut dilengkapi dengan fitur chatbot, pelaporan mandiri, klarifikasi hoaks, informasi tentang telemedicine dan rumah sakit rujukan.
Sistem Bersatu Lawan COVID juga akan dilengkapi dengan data dari layanan konseling psikologi Sehat Jiwa, Sejiwa, yang baru diluncurkan.
Menurut Johnny, sistem ini melengkapi inisiatif sebelumnya untuk mengurangi penyebaran virus corona melalui aplikasi PeduliLindungi.
"Aplikasi ini terjamin keamanannya dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk menghindari tempat-tempat yang rawan penyebaran COVID-19," kata Johnny.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Johnny mengimbau masyarakat untuk mengunduh aplikasi PeduliLindungi agar sistem integrasi data tersebut bisa membantu memutus mata rantai penyebaran virus corona.
Baca juga: Kominfo dukung layanan konseling Sejiwa
Baca juga: Kominfo tunda aturan tentang penyelenggaraan jasa telekomunikasi
Baca juga: Menkominfo harap startup kolaborasi untuk atasi pandemi
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020
Tags: