Sepanjang April, penumpang MRT Jakarta hanya 4 ribuan orang
29 April 2020 19:31 WIB
Seorang pria melihat pengumuman yang ditempel di pintu masuk stasiun MRT Haji Nawi yang ditutup di Jakarta, Senin (20/4/2020). PT MRT Jakarta menutup tiga stasiun MRT Jakarta mulai 20 April 2020 yakni stasiun Haji Nawi, stasiun Blok A, dan stasiun ASEAN dalam rangka mendukung penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI Jakarta. ANTARA FOTO/Reno Esnir/pras.
Jakarta (ANTARA) - Pengguna layanan MRT Jakarta rata-rata hanya 4.134 penumpang sepanjang 1-28 April 2020, jauh berkurang dibanding hari biasa sebelum pandemi COVID-19 yang bisa mencapai 100 ribuan orang penumpang per hari.
Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar dalam konferensi video di Jakarta, Rabu, menjelaskan penurunan terjadi setelah pihaknya menerapkan kebijakan protokol kesehatan hingga ada penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Sampai dengan pemberlakuan PSBB ditambah jumlah stasiun yang kami tutup bertahap, rata-rata penumpang di bulan April, sampai dengan 28 April 2020 itu 4.134 penumpang per hari. Catatan kami kemarin jumlahnya di angka 2.080 orang," katanya.
Baca juga: Pembangunan Fase 2 MRT Jakarta mundur, baru dimulai awal Juni
Kendati trennya terus menurun, William mengatakan hal itu justru jadi indikasi keberhasilan penerapan PSBB di ibu kota.
Ia menjelaskan, sebelum penyebaran masif virus corona jenis baru itu, jumlah penumpang MRT Jakarta masih mencapai 109 ribu orang per hari (data 6 Maret 2020).
Sepekan kemudian, tepatnya 13 Maret 2020, jumlah penumpang sedikit turun menjadi 98 ribu orang. Meski jumlahnya masih tinggi, kala itu masyarakat sudah mulai melakukan antisipasi terhadap penyebaran COVID-19.
Penurunan penumpang drastis kemudian terjadi pada 16 Maret 2020 saat diterapkan pembatasan jam operasional dan pelebaran headway. Pada hari itu, tercatat jumlah penumpang hanya 27 ribu orang.
Baca juga: MRT Jakarta tunda pengadaan simulator untuk latihan masinis
Meski pembatasan berlaku hanya sehari, kebijakan itu kembali diterapkan pada 20 Maret 2020 di mana jumlah penumpang turun menjadi 21 ribu orang.
Sepekan kemudian, tepatnya 27 Maret 2020, jumlah penumpang MRT Jakarta turun signifikan menjadi 8 ribuan penumpang seiring dengan masifnya imbauan tetap di rumah dan menjaga jarak.
William memperkirakan dalam beberapa waktu ke depan jumlah penumpang masih akan ada di kisaran 2 ribu hingga 3 ribu per hari seiring telah ditutupnya tujuh stasiun untuk sementara waktu.
Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar dalam konferensi video di Jakarta, Rabu, menjelaskan penurunan terjadi setelah pihaknya menerapkan kebijakan protokol kesehatan hingga ada penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Sampai dengan pemberlakuan PSBB ditambah jumlah stasiun yang kami tutup bertahap, rata-rata penumpang di bulan April, sampai dengan 28 April 2020 itu 4.134 penumpang per hari. Catatan kami kemarin jumlahnya di angka 2.080 orang," katanya.
Baca juga: Pembangunan Fase 2 MRT Jakarta mundur, baru dimulai awal Juni
Kendati trennya terus menurun, William mengatakan hal itu justru jadi indikasi keberhasilan penerapan PSBB di ibu kota.
Ia menjelaskan, sebelum penyebaran masif virus corona jenis baru itu, jumlah penumpang MRT Jakarta masih mencapai 109 ribu orang per hari (data 6 Maret 2020).
Sepekan kemudian, tepatnya 13 Maret 2020, jumlah penumpang sedikit turun menjadi 98 ribu orang. Meski jumlahnya masih tinggi, kala itu masyarakat sudah mulai melakukan antisipasi terhadap penyebaran COVID-19.
Penurunan penumpang drastis kemudian terjadi pada 16 Maret 2020 saat diterapkan pembatasan jam operasional dan pelebaran headway. Pada hari itu, tercatat jumlah penumpang hanya 27 ribu orang.
Baca juga: MRT Jakarta tunda pengadaan simulator untuk latihan masinis
Meski pembatasan berlaku hanya sehari, kebijakan itu kembali diterapkan pada 20 Maret 2020 di mana jumlah penumpang turun menjadi 21 ribu orang.
Sepekan kemudian, tepatnya 27 Maret 2020, jumlah penumpang MRT Jakarta turun signifikan menjadi 8 ribuan penumpang seiring dengan masifnya imbauan tetap di rumah dan menjaga jarak.
William memperkirakan dalam beberapa waktu ke depan jumlah penumpang masih akan ada di kisaran 2 ribu hingga 3 ribu per hari seiring telah ditutupnya tujuh stasiun untuk sementara waktu.
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020
Tags: