Jakarta (ANTARA) - Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) menggelontorkan Rp78,69 miliar untuk penyangga dampak COVID-19 yang terbagi dalam bentuk bantuan langsung dan stimulus keringanan biaya perkuliahan.

Tim Media Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) PP Muhammadiyah Budi Santoso dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan total Rp78,69 miliar itu tercatat per 28 April 2020.

Dia mengatakan stimulus terbesar yang diberikan berupa keringanan biaya perkuliahan yang nilainya mencapai Rp36,4 miliar dialokasikan untuk 36.390 mahasiswa dan subsidi pembelajaran daring Rp27,32 juta bagi 174.509 mahasiswa.

Soal pembelajaran daring, dia mengatakan di kampus PTMA proses pembelajaran hanya bisa dilaksanakan secara daring guna mengikuti imbauan pemerintah untuk melakukan jaga jarak fisik (physical distancing).

Budi mencontohkan Universitas Muhammadiyah Malang memberi keringanan biaya kuliah total Rp36,4 miliar bagi setiap mahasiswa aktifnya sebesar Rp1 juta.

Baca juga: Muhamamdiyah ajak jalani Ramadhan tahun ini dengan khusyuk

Baca juga: 35 RS Muhammadiyah dan Aisyiyah rawat 1.084 pasien COVID-19


Potongan itu, kata dia, untuk semua mahasiswa yang aktif di perkuliahan semester genap tahun 2019/2020 dan ganjil tahun 2020/2021 masing-masing terbagi Rp500 ribu per semester.

Sementara pemberian subsidi potongan biaya kuliah untuk mendukung pembelajaran daring, kata dia, dilakukan beberapa universitas, seperti Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Universitas Aisyiyah Yogyakarta (Unisa), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan Universitas Muhammadiyah Magelang.

Selain stimulus keringanan kuliah, dia mengatakan dana PTMA disalurkan untuk layanan pasien rumah sakit Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah sebesar Rp8,4 miliar, sumbangan sahur dan takjil gratis Rp1,49 miliar, bantuan Alat Perlindungan Diri (APD) Rp1,44 miliar.

MCCC, kata dia, juga turun untuk penanggulangan COVID-19 antara lain untuk pembuatan materi edukasi masyarakat, bantuan wastafel bergerak, pembuatan pembagian dan penyemprotan desinfektan, pemberian bantuan alat semprot desinfektan, puasa berbagi untuk anak yatim dan masyarakat kurang mampu.

Kemudian, lanjut dia, terdapat bantuan bagi guru dan karyawan Amal Usaha Muhammadiyah, pembuatan web info COVID-19, edukasi relawan, pembuatan bilik dekontaminasi, pemberian beasiswa bagi mahasiswa terdampak COVID-19, membuat call center, diskusi-diskusi daring yang melibatkan narasumber dari internal dan eksternal kampus hingga bantuan bagi WNI yang berada di luar negeri.

"Berbagai macam kegiatan tersebut dilaksanakan di 32 Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah seluruh Indonesia," katanya.

Baca juga: Bantuan APD disalurkan tim UMSU Peduli COVID-19 ke RS dan puskesmas