Jakarta (ANTARA News) - Partai Karya Perjuangan (Pakar Pangan) mengharapkan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Anwar Nasution perlu bertemu dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk mengklarifikasi asal dana bantuan langsung tunai (BLT) apakah berasal dari pinjaman luar negeri atau berasal dari kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Pemerintah perlu menjelaskan. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan yang mengatakan BLT itu dari utang. Selama Ketua BPK tak menarik pernyataannya," kata Sekjen Pakar Pangan Jackson Kumaat di Jakarta, Selasa.

Lebih lanjut Jackson mengatakan, Menkeu perlu bersikap tegas dengan meminta Anwar Nasution melakukan klarifikasi, daripada hanya sebatas bicara kepada pers.

"Polemik sumber dana BLT hanya membuat kebingungan masyarakat. Mudah-mudahan publik semakin cerdas, siapa yang layak bicara masalah keuangan negara," kata dia.

Menurut Jackson, publik jangan sampai dibuat bingung dengan komentar-komentar pejabat publik, apalagi hal ini terkait masalah keuangan negara dan masa depan bangsa. Sudah saatnya, Sri Mulyani dan Anwar Nasution bicara bersama, untuk memberi penjelasan resmi tentang sumber dana BLT.

"Saya sih lebih percaya Ketua BPK, kan BPK yang berwenang mengaudit dana negara," kata Jackson yang juga Sekjen Ormas Barindo Raya.

Ia berharap, pemerintah segera mengatakan yang sebenarnya tentang asal dana BLT.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Keuangan membantah dana BLT berasal dari utang luar negeri.(*)