Jakarta (ANTARA) - Wall Street Journal melaporkan bahwa General Motors Co, Ford Motor Co serta Fiat Chrysler Automobiles NV merencanakan akan mulai melanjutkan beberapa produksi pada 18 Mei, yang tertunda akibat adanya wabah virus corona di pabrik mereka yang berada di Amerika Serikat (AS).
Para eksekutif dari masing-masing perusahaan dalam beberapa hari terakhir masih menentukan jadwal setelah adanya pembicaraan dengan para pemimpin United Auto Workers (UAW) dan kantor Gubernur Michigan Gretchen Whitmer.
Dikutip dari Reuters, Rabu, Ford mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya belum menentukan kapan akan melanjutkan produksi di pabriknya di Amerika bagian Utara, sementara Fiat Chrysler mengatakan akan mengkomunikasikan tanggal restart baru pada waktunya nanti.
Baca juga: GM berencana perpanjang masa penghentian produksi di Brasil
Baca juga: Strategi selama corona, Fiat dan GM jualan mobil online
Kepala serikat UAW, pekan lalu memperingatkan bahwa "terlalu cepat dan terlalu berisiko" untuk membuka kembali pabrik mobil dan ekonomi di Michigan pada awal Mei, mengutip risiko kepada para pekerja yang menjadi aset besar bagi sebuah perusahaan.
Gubernur Michigan, Whitmer belum memberikan rincian tentang pemberlakuan untuk memulai kembali sektor manufaktur yang dianggap penting oleh negara bagian itu. Dia mengatakan bahwa nantinya akan "dibimbing oleh data, bukan jadwal waktu buatan."
Saat ini, perusahaan-perusahaan tersebut sedang bekerjasama dengan serikat pekerja untuk menyusun protokol keselamatan yang dapat mengurangi risiko paparan bagi pekerja.
Sampai saat ini, Michigan telah melaporkan sebanyak 38.210 COVID-19 kasus, termasuk 3.407 kematian, menurut penghitungan Reuters, Senin (27/04).
Baca juga: Ventilator buatan GM mulai dikirim ke beberapa rumah sakit
Baca juga: Ford uji arloji pintar jaga jarak pegawai pabrik
Baca juga: Ford produksi masker guna melindungi karyawan dari virus corona
GM, Ford, dan Fiat Chrysler berencana berproduksi pada 18 Mei
29 April 2020 05:54 WIB
Ilustrasi logo dari Ford (Antara News/Reuters)
Penerjemah: Chairul Rohman
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020
Tags: