London (ANTARA) - Saham-saham Inggris kembali ditutup lebih tinggi pada perdagangan Selasa (28/4), setelah sehari sebelumnya menikmati keuntungan, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London bertambah 1,91 persen atau 111,71 poin, menjadi 5.985,50 poin.
Indeks FTSE 100 menguat 1,64 persen atau 94,56 poin menjadi 5.846,79 poin pada akhir perdagangan Senin (27/4), bergabung dengan reli global didorong tanda-tanda bahwa penguncian di banyak negara akan diperlonggar untuk menghidupkan kembali perekonomian.
Lloyds Banking Group, sebuah lembaga keuangan utama Inggris, melonjak 8,88 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Disusul oleh saham perusahaan ritel fashion-olahraga berbasis di Inggris JD Sports Fashion yang terangkat 8,54 persen, serta kelompok perusahaan penerbitan, pameran dan intelijen bisnis Inggris Informa naik tajam 8,49 persen.
Di sisi lain, EasyJet, maskapai penerbangan Inggris berbiaya rendah, adalah pemain terburuk (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya kehilangan 2,85 persen.
Diikuti oleh saham Evraz, perusahaan pembuat dan pertambangan baja multinasional terintegrasi secara vertikal, yang jatuh 2,45 persen, serta Fresnillo, perusahaan pertambangan logam mulia berbasis di Meksiko, turun 2,03 persen.
Saham Inggris ditutup lebih tinggi, indeks FTSE bertambah 1,91 persen
29 April 2020 05:41 WIB
Dokumentasi - Gedung Bursa Efek London di London pada 12 Februari 2013. ANTARA/Shutterstocks/pri.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2020
Tags: