Jakarta (ANTARA News) - Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) memperkirakan produksi minyak Lapangan Banyuurip, Blok Cepu di Bojonegoro, Jatim paling cepat mulai akhir Agustus 2009.

Wakil Kepala BP Migas Abdul Muin di Jakarta, Selasa mengatakan, pembangunan pipa dari Palang ke fasilitas penampungan minyak mentah milik Petrochina di Mudi sepanjang 32 km sudah selesai.

"Pembangunan pipa yang sebelumnya ada masalah, kini sudah selesai," katanya.

Selanjutnya, menurut dia, pihaknya menunggu penyelesaian pembangunan kilang mini berkapasitas 6.000 barel per hari milik PT Tri Wahana Universal (TWU).

Ia mengatakan, saat ini, pembangunan kilang sedang menunggu kedatangan peralatan dari Amerika Serikat.

"Peralatan kilang kemungkinan datang pada minggu 3-4 Juli. Kemudian akan dilakukan komisioning selama dua minggu. Jadi, kemungkinan akhir Agustus baru mulai produksi," katanya.

Produksi pertama minyak Blok Cepu sebesar 20.000 barel per hari berulang kali mundur dari target yang ditetapkan.

Sebelumnya, pemerintah menargetkan produksi pertama Cepu pada akhir 2008, namun terakhir produksi ditargetkan mulai Agustus 2009.

Dari produksi 20.000 barel per hari, 14.000 barel per hari di antaranya direncanakan masuk ke fasilitas penampungan Petrochina dan 6.000 barel per hari diproses di kilang TWU.

Blok Cepu baru akan berproduksi puncak sebesar 165.000 barel per hari pada 2012-2013. BP Migas memperkirakan, kehilangan potensi penerimaan akibat mundurnya produksi Blok Cepu sebesar 20.000 barel per hari sejak Januari 2009 diperkirakan mencapai 150 juta dolar AS.

Ada tiga permasalahan dominan yang menghambat produksi minyak Blok Cepu yakni pembebasan lahan, bencana alam yang terjadi di Houston, AS sehingga membuat penyelesaian fasilitas produksi menjadi mundur, dan kendala ijin dari Bupati Tuban, Jatim.

Komisi VII DPR juga membentuk Tim Blok Cepu untuk mendalami keterlambatan produksi pertama minyak blok yang ditargetkan mencapai 20.000 barel per hari tersebut. (*)