Jakarta (ANTARA News) - Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso mengatakan, pihaknya tetap akan membantu distribusi logistik Pemilu 2009, meski ada pembatasan operasional alat utama sistem senjata berupa pesawat angkut dan helikopter.

"Kami tetap akan mendukung KPU untuk lancarnya pelaksanaan Pemilu, sehingga kami tetap operasional untuk distribusi logistik Pemilu," katanya menjawab ANTARA News di Jakarta, Selasa.

Ditemui usai memimpin upacara penyematan medali "Dag Hammarskjold" kepada Kolonel Laut Teknik (anumerta) Sondang Doddy Irawan, ia mengatakan, kesuksesan Pemilu harus dapat diwujudkan oleh semua pihak termasuk TNI.

Jadi, lanjut dia, TNI tetap akan membantu distribusi logistik Pemilu 2009.

"Tidak ada pembatasan operasional alat utama sistem senjata, tidak ada prioritas daerah mana yang akan dilayani. Semua kita dukung, dan kita siap untuk itu," lanjutnya.

Seperti pada Pemilu Legislatif April silam, maka TNI membantu distribusi logistik Pemilu ke beberapa daerah rawan dan terpencil.

Dalam enam bulan terakhir beberapa pesawat angkut dan helikopter TNI mengalami kecelakaan hingga mengakibatkan ratusan warga sipil dan militer meninggal dunia.

Terkait pengamanan Pemilu Presiden 2009, Panglima TNI mengatakan, TNI siap membantu kepolisian untuk mengamankan Pilpres 2009.

"Kita siapkan 26.000 personel untuk diperbantukan di polda, polres, dan polsek," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Asisten Operasi Panglima TNI Laksamana Pertama Marsetyo mengatakan, hingga kini belum ada permintaan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Belum ada...ya kita tunggu saja," ujarnya.

Marsetyo mengungkapkan, biasanya permintaan diajukan pada saat terakhir seperti pada Pemilu Legislatif. (*)