Jakarta,(ANTARA News) - Juru Bicara Tim KampanyeCapres/Cawapres Jusuf Kalla-Wiranto (JK-Win), Yuddy Chrisnandi, mengatakan, Badan Intelijen Negara (BIN) hendaknya tidakikut "bermain "dalam Pilpres 2009.

"Lembaga intelijen resmi jangan ikut bermain. Dia harus menjaga posisinya yang netral," kata Yuddy di Jakarta, Selasa.

Dia mengakui, saat ini memang sedang berlangsung perang intelijen antar calon presiden. Hanya saja yang penting lembaga tersebut jangan ikut bermain.

"BIN harus menjaga posisinya untuk kepentingan negara bukan untuk calon presiden," katanya.

Sebelumnya Wakil Kepala BIN As`ad Said Ali menegaskan, BIN tetap netral Pilpres. Jajarannya tidak pernah terlibat dalam kampanye salah satu capres-cawapres.

"Sejak dulu kita selalu netral. Memang ada yang mengatakan BIN tidak netral, namun itu hanya persepsi. Faktanya mesti dicek dan ricek dulu," katanya.

Sedangkan bagaimana BIN memisahkan antara kepentingan negara dengan kepentingan pemerintahan berkuasa, dia mengatakan, BIN loyal kepada negara.

"BIN loyal kepada negara, bukan kepada kepentingan tertentu," kata petinggi intel yang pernah bertugas di berbagai negara Timur Tengah itu.

Ditanya kehadiran intel di lembaga-lembaga yang menyelenggarakan pilpres, As`ad mengatakan, untuk pengamanan.

"Itu untuk pengamanan karena diminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk membantu," katanya.

As`ad mengatakan, BIN sangat menghormati proses demokrasi , sehingga tidak mau terlibat dalam kampanye capres-cawapres.

Ia juga menyebutkan tidak pernah diminta capres-cawapres tertentu untuk memberikan dukungan.

"Tidak pernah ada instruksi dari Presiden (SBY) agar memberikan dukungan dalam pilpres. Bahkan Pak SBY pernah mengatakan kepada saya, As`ad apabila ke pesantren-pesantren jangan mengampanyekan saya," kata As`ad menirukan ucapan SBY.(*)