Surabaya (ANTARA News) - Jembatan Suramadu telah mendorong warga Madura untuk cenderung berbelanja ke Surabaya mengingat pusat belanja di kota ini menjadi lebih mudah dijelajahi.

"Operasional Suramadu akan menarik sumber daya manusia asal Madura ke Surabaya," kata Pengamat Ekonomi dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Ikhsan Modjo di Surabaya, Senin.

Menurut dia, penyebab tertariknya masyarakat Madura ke Kota Pahlawan karena selama ini Pulau Garam belum menjadi pusat belanja.

"Pembangunan infrastruktur Suramadu memang memperlancar transportasi dari Surabaya-Madura dan sebaliknya. Namun, jembatan itu justru akan memperbanyak orang Madura yang lebih tertarik berbelanja di Surabaya," ujarnya.

Ia menilai, dengan tertariknya masyarakat Madura ke Surabaya kondisi itu sudah termasuk kebocoran impor.

"Jika hal ini tidak segera disikapi pemerintah, secara otomatis perkembangan ekonomi di Madura tidak akan tumbuh karena perputaran uang di sana semakin berkurang," katanya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Jawa Timur, Abraham Ibnu, meyakini jembatan sepanjang 5,438 kilometer itu belum tentu mendorong investor ritel moderen berskala besar berani masuk Madura.

"Sampai saat ini, belum ada satupun investor ritel yang berkeinginan menanamkan modalnya di sana," katanya.

Ia menilai, investasi ritel yang dimungkinkan bisa berkembang di Madura adalah ritel skala kecil atau mini market, sebab investasinya tidak terlalu besar dan lebih fleksibel. (*)